Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal menggelar Operasi Pasar Murah, di Pasar Pagi Kota Tegal, Rabu (28/9). Tujuannya, menjaga daya beli masyarakat dan kestabilan laju inflasi di Kota Tegal.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengutarakan, inflasi terjadi karena ketersediaan barang kurang tetapi peminatnya banyak, sehingga terjadi kenaikan harga secara periodik.
“Sebab bukan hanya kenaikan harga BBM saja yang dapat menyebabkan inflasi. Ada beberapa momen yang terjadi baru-baru ini yang sangat berpotensi meningkatkan inflasi di Indonesia, yaitu kenaikan harga cabai merah, kenaikan harga bawang merah, kenaikan harga gas LPG 3 kg, serta kenaikan tarif angkutan udara,” papar Dedy Yon.
Ia menuturkan, pasar murah dapat memberi kepastian pada masyarakat bahwa pasokan stok bahan pokok di Kota Tegal masih cukup aman.“Tidak ada kekurangan dan distribusi lancar sampai ke tangan masyarakat sebagai konsumen,” ujarnya.
Dedy berharap, para pemangku kepentiangan dapat bekerja sama dalam pencegahan inflasi di Kota Tegal. Apabila terjadi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, harus ada rentang harga yang disepakati antarpedagang.
“Jangan sampai ada yang menjual barang dengan harga yang njomplang. Ini tidak baik dan harus terus dipantau,” imbaunya. Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Muhammad Taufik Amrozy, menyampaikan, setelah penyelenggaraan pasar murah tersebut, pihaknya mempertimbangkan untuk menggelar kegiatan serupa dalam waktu dekat.
“Ini kita sudah rencanakan di beberapa titik, rincinya menyusul. Kita lagi hitung ini. Kalau satu titik saja kurang efektif, mungkin kita sebar di berbagai titik. Kita lakukan sampai akhir tahun ini kita gerilya. Nanti kita sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: