Menyeimbangkan Inovasi dan Risiko di Tengah Booming Pasca Pandemi dalam Layanan Keuangan Digital
Di luar sektor perbankan digital, kepemilikan aset kripto di Indonesia termasuk yang tertinggi secara global, dengan hampir 41% penduduk Indonesia dengan pendapatan tahunan lebih dari US$14.000 memiliki aset kripto. Berdasarkan data terakhir Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan, jumlah investor aset kripto di Indonesia pada Februari 2022 mencapai 12,4 juta investor.
Tetapi jumlah dan nilai penipuan kripto yang tinggi semakin mengkhawatirkan. Secara global, ada penipuan senilai 14 miliar dolar AS di crypto pada tahun 2021. Indonesia menyumbang 11% dari total korban penipuan kripto pada 2019, tertinggi kedua di dunia. Angka-angka tersebut membuktikan kerentanan konsumen dan bursa Indonesia terhadap penipuan dan peretasan semacam itu.
Dengan sedikitnya 25 perusahaan perdagangan kripto berlisensi di Indonesia, Bappebti juga baru-baru ini menghentikan penerbitan sertifikat pendaftaran bagi calon pedagang aset kripto.
Menanggapi ancaman keamanan ini, langkah-langkah keamanan yang lebih ketat perlu diterapkan oleh bank, lembaga layanan keuangan, pertukaran crypt dan platform multi-finance.
Itulah sebabnya manajemen data, keamanan, dan kepatuhan bagi setiap pelanggan menjadi perhatian penting bagi bisnis di masa mendatang. Menggunakan artificial intelligence, big data and machine learning, banyak dari proses ini dapat didigitalkan dan diotomatisasi ke tingkat akurasi yang lebih tinggi, menurunkan biaya dan sumber daya yang dibutuhkan sekaligus mencegah risiko reputasi.
Bank, baik tradisional atau digital, multifinance dan perusahaan kripto juga harus mengevaluasi dan menilai mitra mana yang tepat bagi mereka dalam aspek ini, dan apakah mereka memiliki keahlian, bakat, dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung mereka.
Hanya dengan begitu peluang yang dihadirkan oleh era digital dapat sepenuhnya diselaraskan dan dimanfaatkan untuk menyeimbangkan inovasi dan perlindungan konsumen
Ronald Molenaar adalah Country Manager ADVANCE.AI di Indonesia. Ia memiliki pengalaman selama 20 tahun di bidang teknologi, keuangan, dan fintech di Indonesia dan di seluruh dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: