Internet telah menjembatani manusia satu dengan manusia lainnya untuk berkomunikasi dan berinteraksi di ruang digital. Bahkan menyatukan perbedaan kultural dan letak geografis penggunanya, hingga menciptakan sistem etika baru yang disebut netiket atau etika berinternet.
"Netiket merupakan tata krama dalam menggunakan internet, karena kita harus sadar bahwa berinteraksi dengan manusia nyata walaupun hanya terlihat huruf-hurufnya saja tapi memang ada manusianya," ujar Dosen Stikosa AWS, E. Rizky Wulandari, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Kamis (29/9/2022).
Baca Juga: BRI Mencari Digital Talent Terbaik, BFLP IT Resmi Kembali Digelar!
Sementara itu ada berbagai jenis konten negatif yang disebut melanggar etika berdasarkan UU ITE, antara lain melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan dan pencemaran nama baik, pemerasan atau pengancaman, penyebaran berita bohong dan menyesatkan hingga menimbulkan kerugian, serta penyebaran kebencian dan permusuhan berdasarkan SARA.
Lebih lanjut ia pun memberikan tips mengenai cara gampang menjaga etika di ruang digital. Pertama menggunakan bahasa dan kata-kata yang sopan, sehingga hindari kata multitafsir. Kemudian hindari penyebaran informasi sensitif, termasuk yang berbau SARA, pornografi dan kekerasan.
Selanjutnya bijaksanalah dalam meneruskan informasi yang diterima, jangan langsung berbagi. Tak kalah pentingnya adalah minimalisir penyebaran informasi pribadi jangan menyebar nomor telepon maupun alamat rumah. Terakhir di dunia digital menghargai karya orang lain juga termasuk dalam etika, sehingga saat memakai karya sebaiknya menuliskan sumber dan sebelumnya melihat dulu apakah gambar dan kata-kata yang dikutip boleh dipergunakan. Jangan sampai menggunakannya sembarangan untuk kepentingan komersil, sebab ada UU Hak Cipta yang bisa menjerat pelaku plagiarism.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Dosen Stikosa AWS, E. Rizky Wulandari, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) seorang Presenter, Indy Barents. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo,
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih