Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Sentral Perkirakan Tekanan Inflasi Berpotensi Meningkat di Oktober 2022

Bank Sentral Perkirakan Tekanan Inflasi Berpotensi Meningkat di Oktober 2022 Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Laju inflasi berpotensi meningkat pada Oktober 2021 sejalan dengan imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Septembernaik ,1,17% month on month (mom).

Ini merupakan rekor inflasi bulanan tertinggi sejak Desember 2014.Secara tahunan inflais tercatat 5,95% year on year (yoy).

“Ke depan, tekanan inflasi diprakirakan meningkat, akibat dampak lanjutan (second round effect) dari penyesuaian BBM bersubsidi, menguatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan, dan masih tingginya harga energi dan pangan global,” Kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, kemarin.

Merujuk ke data BPS, kenaikan BBM jenis pertalite meurpakan penyulut utama inflasi dengan andil sebesar 0,89% terhadap inflasi September 2022. Penyebab berikutnya adalah tarif angkutan dalam kota 0,09%, solar 0,03% dan tarif angkutan antar kota dengan andil 0,03%.

Beberapa komoditas pangan, turut menyumbang inflasi di September. Terutama komoditas cabai merah, telur ayam ras, minyak goreng, cabai rawit, hingga beras.Kabar baiknya, ada juga komoditas pangan yang menghambat inflasi bulan lalu. Misalnya bawang merah, meski andil deflasi hanya 0,05%.

Baca Juga: Inflasi September Tembus 1,17%, Tertinggi Sejak 2014

Dengan berbagai perkembangan tersebut diprakirakan mendorong inflasi tahun 2022 melebihi batas atas sasaran 3,0±1%. Untuk itu diperlukan sinergi kebijakan yang lebih kuat antara pemerintah pusat dan daerah dengan BI baik dari sisi pasokan maupun sisi permintaan untuk memastikan inflasi kembali ke sasarannya pada paruh kedua 2023.

“Kami akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui peningkatan efektivitas pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan,”pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: