Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jabarkan Tantangan Bisnis UMKM di Era Digital, Teten Masduki Sebut Pemerintah Telah Siapkan Solusi

Jabarkan Tantangan Bisnis UMKM di Era Digital, Teten Masduki Sebut Pemerintah Telah Siapkan Solusi Kredit Foto: Tri Nurdianti
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah kini tengah memberikan perhatian yang besar pada ekonomi digital Indonesia yang diprediksi akan menjadi yang terbesar di wilayah Asia Tenggara dengan nilai yang akan tumbuh dua kali lipat di tahun 2025.

Dengan pelaku ekonomi digital sebagian besar berasal dari UMKM, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM RI kini tengah mendorong UMKM untuk masuk dan terhubung ke dalam ekosistem digital, dengan target 30 juta UMKM pada tahun 2024.

Melihat pada potensi pasar dengan jumlah konsumen yang begitu besar, pada acara ICON 2022 yang diselenggarakan oleh GDP Venture pada Kamis (6/10/2022), Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki menyampaikan, "saya kira ini harus menjadi kesempatan bagi kita semua pelaku UMKM untuk memanfaatkan peluang atau potensi ekonomi kita yang besar."

Baca Juga: Pemain Sektor Commerce Bertambah, Pemerintah Akan Desain Ulang Kebijakan terkait Ekonomi Digital

Dalam hal ini, Teten turut menyampaikan kegelisahannya, terutama terkait dengan tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya di dalam ekosistem digital.

"Saya sekarang mulai gelisah, kita dorong UMKM go digital tapi yang di jual di e-commerce mayoritas produk luar, produk asing, produk impor," ungkap Teten.

Tidak hanya itu, terkait dengan produk dagangan yang ditawarkan, Teten melihat bahwa saat ini UMKM lokal harus menghadapi persaingan dengan kompetitor dari luar, di mana para kompetitor yang berasal dari luar negeri itu kini tidak segan untuk melakukan duplikasi dari produk yang dihasilkan oleh UMKM lokal. 

"Banyak produk UMKM yang baru dijual sudah ada yang meniru. Para pelaku UMKM lokal itu bingung, padahal omsetnya belum seberapa tapi produknya sudah ada meniru dan diduplikasi. Jadi ini ada persoalan dengan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)."

Tidak hanya harus menghadapi persaingan dari kompetitor luar, para pemain lokal jauga harus bersaing dengan sesama pemain lokal lainnya, di mana mereka harus bersaing untuk menjajakan barang atau produk yang sama.

Pemerintah dalam hal ini telah mengusahakan untuk memberikan solusi mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya di ekosistem digital. Tidak hanya dengan memberikan pemahaman terkait literasi digital saja, namun pemerintah juga mengusahakan dalam memberikan pendampingan dan pelatihan usaha.

Mengembangkan program untuk mengasah kreativitas dan inovasi melalui teknologi, serta mengembangkan jaringan reseller atau internet marketer yang akan menjadi jembatan bagi UMKM produsen dengan platform digital e-commerce atau marketplace.

Memaksimalkan dukungan, Teten menyampaikan bahwa Pemerintah juga kini telah berkomitmen untuk melakukan belanja negara dengan membeli produk-produk UMKM lokal melalui sistem di dalam ekosistem digital sehingga dapat memaksimalkan potensi dan keuntungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional baik secara ekonomi digital maupun secara keseluruhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: