Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sandiaga Uno Pernah Ditolak 20 Perusahaan: Enggak Usah Dendam, Tapi Saya Ingat Orangnya

Sandiaga Uno Pernah Ditolak 20 Perusahaan: Enggak Usah Dendam, Tapi Saya Ingat Orangnya Kredit Foto: Twitter/Sandiaga Salahuddin Uno

Orang tua Sandi memang sudah menanamkan pentingnya pendidikan secara keras. Bahkan, Sandi terus diminta untuk mendapatkan nilai yang bagus. Sehingga, setiap kali ujian, Sandi akan khawatir dengan nilainya tetapi berujung selalu mendapatkan nilai yang bagus.

Sandi juga sebenarnya sempat diterima di Universitas Indonesia (UI), tetapi ayahnya bersikeras untuk Sandi mengambil kuliah di luar negeri melalui beasiswa. Ini karena ayahnya ingin Sandi bisa melatih kemandirian, dan perspektif yang lebih luas.

Setelah lulus kuliah di bidang akuntansi, Sandi pun bekerja di bank dengan gaji Rp425 ribu. Setelah satu tahun bekerja, ia kembali mendapatkan beasiswa S2 jurusan keuangan internasional. Setelah lulus dan kembali ke Indonesia, Sandi dinas bekerja di Singapura sebagai analis investasi dan mengerjakan proyek-proyek di bidang analisa selama 2-3 tahun, setelah itu dikirim ke luar negeri lainnya.

Kemudian, badai pun menerpa. Sandi harus mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tengah karirnya yang gemilang. Mulai dari gaji dollar, tunjangan kesehatan, tunjangan rumah, tunjangan kendaraan, terlebih investasi yang dikelola berkinerja sangat baik. Oleh karena itu, Sandi pun memulai segalanya dari nol lagi.

"Malah minus ya karena utang di sana-sini," ujar Sandi.

Tetapi, kejadian itu justru membawa hikmah bagi Sandi yang akhirnya membuka perusahaan di bidang konsultan keuangan. Itulah langkah awal Sandi menjadi pengusaha. Meski dicibir karena membuka usaha di tengah krisis, namun Sandi tetap berjuang. Ia bahkan pernah ditolak 20 perusahaan berturut-turut.

"Engga usah dendam, tapi saya ingat orangnya," ujar Sandi berkelakar.

Bagi Sandi saat itu, penolakan adalah hal yang paling menyakitkan baginya karena langsung ia rasakan setelah PHK. Namun, karena banyaknya dorongan dan semangat, Sandi pun terus berjuang.

Saat ini, banyak anak muda yang ingin menjadi pengusaha, namun banyak takutnya. Oleh karena itu, Sandi mengatakan bahwa takut adalah manusiawi.

"Cara mengatasi ketakutan itu adalah dengan menyadari bahwa ketakutan itu wajar," ujar Sandi.

Oleh karena itu, Sandi mengatakan untuk mengatasi ketakutan itu bisa dengan mulai mengikuti pelatihan-pelatihan, lalu yang kedua adalah membangun kekuatan bersama.

"Jadi, kalau kita mau jadi pengusaha, kita bergandengan tangan Jaman dulu adalah kita sendiri-sendiri kompetisi, sekarang adalah kolaborasi," tukas Sandi. "Jadi, kolaborasi, bermitra, berjejaring itu adalah cara untuk mengatasi rasa takut."

Sandi mengatakan, menurut riset ada tiga orientasi kewirausahaan yaitu inovasi, berani mengambil risiko dan proaktif.

Pada tahun 2014, Sandiaga Uno akhirnya memutuskan untuk terjun ke politik karena berawal dari diminta Prabowo Subianto untuk menjadi juru bicara. Sejak itu, Sandi mengaku hal yang paling ia korbankan adalah privasi dan keluarga. Lebih lanjut, bagi Sandi, anak muda harus orisinil, apa adanya, relevan, dan beradaptasi dengan cepat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: