Apa yang Didapat Poros Gondangdia Kalau Anggota Bertambah? Pengamat Buka-bukaan Untung-Ruginya
Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengungkapkan akan ada partai lain yang akan bergabung di Poros Gondangdia, pascapencapresan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Lalu apa untung ruginya?
Politisi senior Partai NasDem Zulfan Lindan mengaku, belum mendapatkan informasi tersebut.
Baca Juga: Nasdem Girang, Angin Segar buat Mas Anies, Partai Lokal Aceh Punya Perhitungan Luar Biasa
“Yang jelas, dengan NasDem dan PKS, koalisi sudah mendekati 80-90 persen,” aku Zulfan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Zulfan menyebutkan, koalisi Poros Gondangdia sangat terbuka dengan penambahan partai baru. Dia tak membatasi apakah dari partai nasionalis, partai berbasis agama, maupun partai nonparlemen.
Sementara untuk cawapres, seperti kata Ketua Umum Surya Paloh, sepenuhnya diserahkan kepada Anies.
“Setahu saya, hingga kini Anies belum berkomunikasi dengan PKS dan Demokrat, khususnya membicarakan cawapres. Mungkin dalam waktu dekat,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyampaikan, koalisi NasDem akan diumumkan pada 10 November, berbarengan dengan capres-cawapres yang disepakati koalisi. Menurutnya, ada dua parpol yang hampir dipastikan merapat koalisi Poros Gondangdia.
Dia juga menyebut, dukungan kepada Anies datang dari kader dan majelis-majelis Partai Amanat Nasional (PAN).
“Kemarin saya dikirimi tentang majelis PAN yang kemudian menyatakan mendukung Anies,” kata Ahmad Ali, menjawab makin banyak dukungan terhadap Anies usai resmi dideklarasikan.
Menurutnya, dukungan kepada Anies juga hadir dari Muhammadiyah hingga tokoh-tokoh NU. Ali menegaskan, dukungan kepada Anies dari berbagai pihak membesarkan hati NasDem. Dia merasa, elite partai politik sependapat dengan penilaian NasDem terhadap Anies.
Diketahui, memang banyak dukungan kepada Anies disampaikan oleh partai di luar Poros Gondangdia. Terutama Dewan Pimpinan Wilayah maupun Dewan Pimpinan Daerah (DPW/DPD) partai di daerah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto