Kecanduan gadget merupakan salah satu adiksi yang banyak menyerang orang tanpa disadari. Bahayanya juga tidak kalah dengan narkoba. Bedanya dampak narkoba instan, sedangkan adiksi gadget berjangka panjang.
Pengusaha, Digital Trainer, dan Graphologist, Diana Aletheia Balienda mengatakan, setiap individu bisa menjadi korban kecanduan gadget kalau tidak hati-hati. Apalagi adiksi ini dapat memengaruhi kesehatan, produktivitas, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Generasi Z Tak Bisa Lepas dari Gadget, Begini Cara Mengatasinya
"Kalau orang bawa handphone sampai ke kamar mandi. melakukan kegiatan yang sangat pribadi sampai bawa handphone, itu tanda-tanda kecanduan. Apapaun yang dipakai berlebihan berbahaya," kata Diana saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu (5/10/2022).
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Baca Juga: Ajak Anak Berinteraksi di Dunia Nyata Agar Tak Sibuk dengan Gadget
Fenomena kecanduan gadget, lanjut Diana, tidak boleh dianggap remeh. Sebab, ada laporan 200 anak-anak di Jawa Barat dirawat di rumah sakit jiwa karena kecanduan gadget. Kemudian, rabun jauh mengancam anak-anak karena menghabiskan 4,5 jam sehari di layar smartphone.
"Gadget bikin ketagihan karena ada efek dophamine, memberikan kesenangan ekstrem instan terhadap penggunanya. Dulu efek dophamine didapat kalau kita berolahraga atau melakukan kegiatan fisik. Jangan biarkan anak fokus ke gadget, ajak anak-anak beraktivitas fisik lebih banyak," kata Diana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas