Elektabilitas Airlangga Hartarto Jeblok, Golkar Pertaruhkan Nyawa Jika Ngotot Calonkan Dia
“Padahal baliho itu hanya dilihat sambil lalu saja. Di era digital saat ini komunikasi politik sudah tidak bisa gaya lama, kalau masih pakai model begini elektabilitasnya ya pasti ambyar," paparnya.
Baca Juga: Dukungan Terus Mengalir, Sekarang Kowarteg, PKL, dan Pedagang Teriakan 'Ganjar Presiden 2024'
Oleh karena itu, Airlangga harus menjalankan praktik dan pola pikir di jalur digital. Dalam kajian komunikasi politik dikenal level komunikasi politik berdasarkan generasi dan media yang digunakan.
“Misalnya Facebook (Meta) didominasi Generasi X. Kemudian ada instagram dan YouTube yang didominasi generasi milenial. Dan, tidak kalah penting ada TikTok di generasi Z," kata Alvin.
Untuk itu, promosi diri yang dilakukan sebaiknya dilaksanakan secara digital di media sosial tersebut. Terlebih, pesaing Airlangga seperti Ganjar, Anies, Sandiaga Uno, Erick Thohir, mayoritas sudah punya YouTube Channel sendiri.
“Mereka menerapkan politainment di ranah digital karena publik mengenal politisi dari medsos. Siapa yang viral dan 'happening' di medsos bisa mengonversi popularitas tersebut jadi nilai elektabilitas," beber Alvin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty