Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putin: Intelijen Ukraina Pelaku Utama yang Hancurkan Jembatan Krimea

Putin: Intelijen Ukraina Pelaku Utama yang Hancurkan Jembatan Krimea Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Kremlin/Aleksey Nikolskyi
Warta Ekonomi, Moskow -

Intelijen Ukraina berada di balik serangan mematikan di Jembatan Krimea, kata Presiden Rusia Vladimir Putin, Minggu (9/10/2022) menyusul laporan oleh kepala Komite Investigasi nasional, Aleksandr Bastrykin.

Serangan itu diorganisir oleh dinas keamanan Ukraina, yang "dibantu" oleh beberapa warga negara Rusia dan asing, menurut Bastrykin.

Baca Juga: Diplomat Top Rusia: Amerika Salah Jika Berpikir Krimea Tidak akan Dilindungi

Kepala Komite Investigasi juga mengatakan bahwa Layanan Keamanan Federal (FSB) telah mengidentifikasi tersangka dalam ledakan itu.

Serangan di jembatan itu ditujukan pada “infrastruktur penting Rusia,” kata Bastrykin, seraya menambahkan bahwa itu adalah “tindakan terorisme.”

Menurut Bastrykin, truk yang meledak di jembatan itu tiba di Rusia dari Bulgaria melalui Georgia dan Armenia.

Ini adalah aksi teroris yang diorganisir oleh dinas keamanan Ukraina. Itu bertujuan untuk menghancurkan fasilitas infrastruktur sipil utama.

"Jadi, seperti yang baru saja Anda laporkan, tidak ada keraguan," kata Putin. “Itu diperintahkan, direncanakan dan dilakukan oleh dinas keamanan Ukraina.”

“Dinas keamanan Ukraina, serta warga Rusia dan negara asing yang membantu mengatur serangan teroris ini,” jelas Bastrykin.

Serangan itu, yang terjadi pada Sabtu (8/10/2022) pagi, melihat sebuah truk meledak di Jembatan Krimea. Bagian dari jembatan jalan raya runtuh dalam ledakan itu dan tujuh tangki bahan bakar di kereta api menuju Krimea melalui jembatan kereta api terdekat terbakar.

Sedikitnya tiga orang tewas dalam insiden tersebut. Ledakan itu menyebabkan penghentian sementara lalu lintas jalan raya dan kereta api, meskipun keduanya telah dilanjutkan pada Sabtu (8/10/2022) malam.

Ukraina berhenti mengambil tanggung jawab atas serangan itu, meskipun itu dirayakan di media sosial oleh Dinas Keamanan (SBU) dan Kementerian Pertahanan negara itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: