Kelebihan pasokan listrik atau over supply yang dialami oleh PT PLN (Persero) akibat tidak tepatnya prediksi akan pertumbuhan ekonomi karena adanya pandemi Covid-19 memiliki sisi positif.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan kondisi tersebut memiliki sisi positif di tengah krisis energi yang melanda beberapa negara di dunia.
Menurutnya, kelebihan pasokan listrik ini menjadi salah satu tantangan upaya meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Baca Juga: Kebutuhan Dana untuk Transisi Energi Besar, Kementerian ESDM Bakal Lakukan Tiga Hal Ini
"Tetapi hal itu daripada dikeluhkan lebih baik disyukuri," ujar Rida dalam acara Indonesia Sustainable Energy Week, Senin (10/10/2022).
Rida menjelaskan, kondisi ini disebabkan keberhasilan program pembangkit listrik 35.000 MW tidak diikuti oleh realisasi pertumbuhan ekonomi dari target 7-8 persen, hanya 5 persen karena adanya pandemi COVID-19.
Lanjutnya, kondisi kelebihan pasokan listrik yang dialami terutama di regional Jawa, Bali, dan Madura ini lebih baik daripada tidak ada pasokan sama sekali.
"Saya memandang hal ini positif daripada kita kekurangan energi seperti yang dialami oleh beberapa negara, saat ini kita malah berlebih energi, untuk itu kita patut syukuri meskipun tentu saja ada tantangan di balik itu semua," jelas Rida.
Rida mengatakan, komitmen transisi energi saat ini diperkuat oleh terbitnya Perpres No 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
"Itu menjadi komitmen kita berupaya mencapai target emisi, target bauran energi, sekaligus meningkatkan investasi dalam rangka mendorong ekonomi nasional dan sekaligus menjawab tuntutan demand. Makin banyak investor berharap ketersediaan energi hijau sekarang makin mengemuka," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti