Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Palang Merah Internasional Setop Kerja Lapangan di Ukraina, Ini Alasannya

Palang Merah Internasional Setop Kerja Lapangan di Ukraina, Ini Alasannya Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich
Warta Ekonomi, Moskow -

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan satu lembaga kemanusiaan lainnya menghentikan sementara kerja lapangan di Ukraina atas alasan keamanan. Pengumuman ini disampaikan setelah Rusia menembakan rudal ke berbagai kota di Ukraina.

Intensitas serangan Rusia ke berbagai kota di Ukraina termasuk Kiev tidak pernah dilakukan sejak pasukan Rusia mencoba merebut ibukota di awal perang yang sudah berlangsung selama tujuh bulan.

Baca Juga: Ada Peran Drone Tempur Iran dalam Serangan ke Ibu Kota Ukraina, Ini Buktinya

Moskow mengatakan serangan-serangan ke target-target energi, komunikasi dan komando sebagai balasan atas serangan teroris.

"Atas alasan keamanan, tim kami menghentikan sementara operasinya hari ini," kata juru bicara ICRC dalam surat elektroniknya membalas pertanyaan Reuters, Senin (10/10/2022).

Terdapat sekitar 700 staf ICRC yang bekerja di 10 lokasi di seluruh Ukraina. Mereka mengirimkan bantuan dan obat-obatan termasuk ke jutaan orang yang mengungsi akibat konflik.

Juru bicara ICRC lainnya menambahkan meski kerja lapangan dihentikan sementara. Pekerja kemanusian masih dapat bekerja melakukan pekerjaan administratif.

"Begitu mereka aman untuk bergerak mereka akan melakukannya," katanya.

Organisasi kemanusiaan Norwegian Refugee Council (NRC) juga mengatakan menghentikan kerja lapangan di Ukraina sampai aman.

"Kami tidak bisa membantu masyarakat rentan ketika pekerja kemanusiaan kami bersembunyi dari rentetan bom dan takut pada serangan balik," kata Sekretaris Jenderal NRC Jan Egeland.

Juru bicara kantor pengungsi PBB mengatakan operasi mereka di Ukraina dilanjutkan. Staf mereka akan berlindung di tempat perlindungan saat serangan udara dilakukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: