- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Selangkah Lagi, Salim Bakal Kuasai Perusahaan Tambang Keluarga Bakrie
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengantongi restu dari para pemegang saham perseroan terkait dengan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 200 miliar saham baru.
Hal tersebut setelah perseroan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Dalam aksi korporasi tersebut, BUMI menerbitkan saham seri C dengan mematok harga Rp120 per saham. Dari langkah tersebut BUMI bakal meraup dana fantastis hingga senilai US$1,6 miliar atau sekitar Rp 24 triliun.
Baca Juga: Nasib Perusahaan Milik Keluarga Bakrie Group: Malang Tak Dapat Ditolak, Untung Tak Dapat Diraih!
Direktur sekeligus Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava, mengungkapkan bahwa RUPSLB telah dihadiri oleh Para Pemegang Saham atau Kuasa Pemegang Saham Perseroan yang sah berjumlah 81.974.382.659 saham atau sama dengan 56,989% dari 143.841.242.189 saham.
“Berdasarkan jumlah kuorum kehadiran tersebut, maka RUPSLB adalah sah dan dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat untuk mata acara tunggal RUPSLB,” ucap Dileep, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Adapun, tujuan dari private placement untuk memperkuat struktur modal Perseroan, profit akan meningkat, tingkat rasio utang, dan nilai perusahaan dan nilai investasi meningkat.
Nantinya, Salim Group melalui perusahaan yang dikendalikan, Mach Energy (Hong Kong) Limited (MEL), dan Treasure Global Investments Limited (TGIL) yang akan menjadi stand by buyer. Dari 200 miliar saham yang ditawarkan BUMI, MEL mengambil 85 persen dari saham yang dilepas BUMI, sementara TGIL mengambil 15 persen sisanya.
Baca Juga: Gak Kaleng-kaleng, Keuntungan Perusahaan Tambang Keluarga Bakrie To The Moon Melejit Hingga 8.726%!
Dalam prospektus yang diterbitkan BUMI dijelaskan bahwa pemegang saham MEL terdiri dari PT Bakrie Capital Indonesia (BCI) dengan kepemilikan saham sebesar 42,50%, merupakan perusahaan dalam pengendalian oleh Kelompok Usaha Bakrie. Kemudian ada, Clover Wide Limited dengan kepemilikan saham sebesar 15%, merupakan perusahaan yang dikendalikan oleh Agoes Projosasmito. Dan terakhir, Mach Energy (Singapore) Pte. Ltd. (MEPL) dengan kepemilikan saham sebesar 42,50%, yang merupakan perusahaan yang dikendalikan oleh Anthony Salim melalui kelompok usaha Salim.
Sementara itu, PT Aswana Pinasthika Investasi dengan kepemilikan saham sebesar 16,15%, merupakan perusahaan yang juga dikendalikan oleh Agoes Projosasmito. Sisanya, 83,85% digenggam oleh Mach Energy (Singapore) Pte. Ltd. dengan kepemilikan saham sebesar, merupakan pihak yang dikendalikan oleh Anthony Salim.
Beberapa waktu lalu, Direktur PT Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma menjelaskan bila Salim Group & Agoes Projosasmito akan menguasai 63.9%, dan Bakrie Grup 36.1%.
“Sehingga bila NPR telah dilaksanakan, maka Salim Group dan Agoes Projosasmito akan memiliki 37.1% saham BUMI. Sedangkan Bakrie Group memiliki sekitar 21.9%. Serta m, investor lewat private placement sendiri akan memiliki porsi kepemilikan 58.2%, namun akan turun menjadi 54% setelah sisa OWK dikonversi penuh,” jelasnya.
Lebih lanjut Suria mengutarakan jika dengan dilaksanakannya private placement, maka total equity BUMI akan naik 2.9x lipat menjadi US$2.38 miliar atau sekitar Rp35.7 triliun.
“Saat ini valuasi BUMI masih jauh di bawah peersnya yaitu sebesar US$1.15 per mt, jauh lebih rendah dari ADRO (US$5.63 per mt) dan ITMG (US$6.73 per mt). Buy BUMI dengan TP Rp 305 per saham,” tutup Suria.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri