Anies Sukses Jungkir Balik Perpolitikan Indonesia Pascadeklarasi: PDIP dan Golkar Berpikir Kembali, Gerindra Ketar-ketir
Pengamat Politik Ras Md menilai pendeklarasian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh Partai Nasdem pada Senin (3/10/2022) lalu telah mengubah konfigurasi politik nasional. Usai pengumuman itu, Anies seolah menjadi ancaman besar bagi tiga poros yang eksis sebelumnya, yakni PDIP, Gerindra, dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang menaungi Golkar, PAN, dan PPP.
"Dalam kondisi seperti ini, sang partai raksasa PDI Perjuangan berpikir kembali memaksakan keinginannya mengusung Puan Maharani sebagai Capres. Begitupun juga Airlangga Hartarto di Golkar," kata Ras dalam keterangan tertulis, Selasa (11/10/2022).
Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, melanjutkan para kader pun berpikir kembali tentang pencapresan Airlangga. Tak terkecuali Prabowo Subianto. Menteri Pertahanan ini dinilainya sangat terganggu dengan munculnya Anies Baswedan.
"Gubernur DKI Jakarta itu banyak menyedot kantong-kantong suara Prabowo Subianto," ungkapnya.
Partai-partai besar harus mengocok ulang planning politiknya. PDIP yang tak ingin kehilangan kekuasaannya tentu akan memilih kader potensialnya secara elektabilitas.
"Adalah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah ini saya proyeksikan akan diusung oleh PDI Perjuangan. Hal serupa pernah terjadi dalam pencapresan Jokowi di 2014 silam," nilainya.
Baca Juga: Didoakan Jadi Pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024, AHY: Kami Memang Sudah Kenal Lama
Airlangga sebagai capres partai Golkar mesti legawa menurunkan levelnya dari capres menjadi cawapres. Jika ini terjadi, maka PDI Perjuangan potensial berpaket dalam Pilpres 2024.
"Ganjar-AH. Konsekuensinya, KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP akan bubar," sambung Ras.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas