Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Waktunya Seluruh Negara di Dunia Lakukan Transisi Energi Hijau

Sudah Waktunya Seluruh Negara di Dunia Lakukan Transisi Energi Hijau Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Research Fellow at Stockholm Environment Institute (SEI) Asia, Stefan Boßner mengatakan, sudah waktunya seluruh negara di dunia melakukan peralihan penggunaan energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT).

Pasalnya jika menilik perjanjian Paris di mana pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara sudah seharusnya diberhentikan atau dipensiundinikan.

"EBT memang dibutuhkan, sedangkan energi fosil sudah cukup karena waktunya sudah sangat lama," ujar Stefan dalam Indonesia Sustainable Energy Week dipantau virtual, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: Kebutuhan Dana untuk Transisi Energi Besar, Kementerian ESDM Bakal Lakukan Tiga Hal Ini

Hal tersebut perlu dilakukan guna menghindari ketergantungan perekonomian dunia terhadap energi fosil yang saat ini sedang terjadi. Menurutnya, bukan hanya sektor ekonomi, sektor lokal sektor apa pun, bahkan identitas kita pun terdampak dari energi fosil. 

Lanjutnya, narasi bahan bakar fosil ini berbicara mengenai ketahanan energi, energi berbahan bakar fosil itu sumber ketahanan energi dan itu sangat penting bagi mereka kaum marjinal karena sangat bergantung pada hal ini.

"Energi fosil ini juga merupakan identitas suatu negara, seperti di Polandia di mana mereka mengatakan batu bara itu murah, dan itu sudah menjadi perilaku," ujarnya. 

Stefan menyebut bahwa saat ini dunia sedang merasakan dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina yang membuat perekonomian terguncang akibat berkurangnya pasokan energi fosil dari Rusia. 

"Sekarang ini dampak dari perang Rusia-Ukraina itu memang kita perlu mencari sumber daya energi lain seperti minyak dan membuka pintu agar semua negara mempunyai akses terhadap EBT sehingga mereka punya ketahanan energi," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: