Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku bahwa dirinya mengagumi figur Presiden Soekarno. Dia menuturkan bahwa kekagumannya terhadap Soekarno didasari oleh hukum progresif yang sama-sama dianutnya.
Dia memaparkan, hukum progresif yang dianut Soekarno berhasil mengantarkan Indonesia menuju kebangkitan bangsa yang berujung pada kemerdekaan. Dengan begitu, Mahfud menilai bahwa Marhaenisme yang digaungkan Soekarno mampu membawa wajah baru bagi Indonesia.
Baca Juga: Mahfud MD Luruskan Soal Sistem Pilkada Asimetris: Maksudnya Tidak Harus Sama Persis
"Nilai-nilai ke Bung Karnoan, Marhaenisme, itu sangat kuat biasa bagi kebangkitan kita sebagai bangsa sehingga menjadi bangsa merdeka. Oleh sebab itu, ini harus diwarisi," jelas Mahfud dalam Forum Group Discussion bertajuk Reformasi Sistem Hukum Nasion: Pendekatan Ideologi, Konstitusi dan Budaya Hukum di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Mahfud menuturkan, hukum progresif yang dia anut merupakan sistem yang terus melakukan perkembangan yang tidak sebatas pasal-pasalnya saja. "Bung Karno itu menurut saya pencetus hukum progresif di Indonesia," jelasnya.
Mahfud menilai, sistem hukum progresif yang dicetuskan Soekarno mengedepankan rasa keadilan. Terutama, kata Mahfud, jika prosedur tidak lagi berguna bagi kebaikan masyarakat.
Lebih lanjut, Mahfud juga menuturkan bagaimana Indonesia dikagumi oleh negara-negara lain pada masa kepemimpinan Soekarno. Pada saat ada di Maroko tahun 2012, Mahfud menuturkan bahwa ada pejabat Maroko menyanyikan lagu Halo-halo Bandung. Dia menilai bahwa salah satunya disebabkan oleh keikutsertaan Maroko dalam Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
"Dia hafal lagu Halo-Halo Bandung dengan fasih. Bung Karno membangkitkan bangsa-bangsa yang waktu itu hadir di Konferensi Asia-Afrika," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum