Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mark Zuckerberg, Taipan Teknologi yang Hobi Bikin Aplikasi Tiruan Saingannya

Mark Zuckerberg, Taipan Teknologi yang Hobi Bikin Aplikasi Tiruan Saingannya Kredit Foto: Instagram/Mark Zuckerberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Meta Mark Zuckerberg dijuluki sebagai 'peniru' dari platform teknologi sukses lainnya. Sayangnya, Zuckerberg sering gagal. Pada hari Selasa kemarin, Meta menutup Bulletin, saingan potensial untuk Substack yang membantu penulis meluncurkan buletin berlangganan.

Bulletin telah merekrut tokoh media terkenal seperti jurnalis Malcolm Gladwell dan penyiar olahraga Erin Andrews dengan kesepakatan enam digit. Bulletin akhirnya gagal membangkitkan minat pengguna yang signifikan.

Kemudian, mengutip Yahoo Finance di Jakarta, Kamis (13/10/22) pada bulan Juni lalu, Meta juga menutup layanan podcast dan audionya, menyusul peluncuran serangkaian inisiatif audio untuk menyaingi Clubhouse.

Baca Juga: Dengan Tajam Mark Zuckerberg Isyaratkan Apple Sebagai Pesaing Utama di Dunia Metaverse

Strategi Facebook untuk mengalahkan pesaing dengan meluncurkan inisiatif sendiri dengan anggaran tinggi telah digunakan oleh raksasa teknologi lainnya juga. Hal ini juga menimbulkan keheranan di kalangan pejabat federal karena membelok ke wilayah praktik antipersaingan yang mereka sebut metode persaingan yang tidak adil.

Persaingan ini tak hanya ditujukan oleh Zuckerberg kepada bisnis yang lebih kecil, tetapi juga kepada pesaing terbesarny.

Dua tahun lalu, Meta pertama kali meluncurkan fitur 'Shop', yang memungkinkan merek untuk membangun etalase online langsung di platform Meta seperti Facebook dan Instagram. Pada saat itu, Zuckerberg memiliki desain besar untuk mengubah perusahaan menjadi pesaing Amazon, menurut The Information. Namun Meta berjuang untuk mengarahkan pelanggan ke fitur Shop ini, sayangnya pengalaman pengguna tidak dapat bersaing dengan sebagian besar situs web merek sendiri.

Oleh karena itu, Meta baru-baru ini membatalkan beberapa inisiatif e-commerce. Pada bulan September, perusahaan mengumumkan akan menghapus tab Shop di Instagram. Angka penjualannya untuk Shop telah berkurang, menurut The Information.

Taruhan Zuckerberg berikutnya adalah metaverse dengan upaya USD70 miliar (Rp1.075 triliun) yang diklaim akan menjadi jumlah uang paling selangit yang disalurkan perusahaan teknologi ke dalam satu inisiatif, menurut analisis data oleh The Information.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: