Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasto PDIP Ragukan Anies Bakal Lanjutkan Program Jokowi: Dari Gubernur Saja Sudah Antitesa

Hasto PDIP Ragukan Anies Bakal Lanjutkan Program Jokowi: Dari Gubernur Saja Sudah Antitesa Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristiyanto meragukan Anies Baswedan yang disebut akan meneruskan trah Presiden Joko Widodo (Jokowi) seandainya terpilih sebagai presiden di kontestasi pemilu 2024 mendatang.

Pasalnya, kata Hasto, sejauh Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, terdapat janji kampanye yang tidak dituntaskan. Oleh sebab itu, Hasto meragukan Anies bisa meneruskan program-program Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ungkap Bakal Ada Reshuffle, Hasto Langsung Sindir Menteri yang Malah Siapkan Antitesa di Pemerintah

"Yang mana yang dilanjutkan? Ini ada 23 janji kampanye Pak Anies dari laporan, hanya lima yang dijalankan dan mana yang menjalankan Pak Jokowi?" kata Hasto pada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Dia menyebut, kepemimpinan Anies di level Gubernur DKI Jakarta banyak program Jokowi yang tidak diteruskan. Salah satunya tenaga kebersihan yang dipisahkan berdasarkan warna.

"Mana kemudian sekarang pasukan orange? Pasukan hijau? Pasukan biru? Itu kan mencerminkan sebenarnya tiga warna dan berbagai warna itu kan menyatu dalam kepentingan Pak Jokowi," jelas Hasto.

Selain itu, Hasto juga menyebut Anies Baswedan gagal membenahi persoalan banjir di Jakarta. Dia juga menyebut pembebasan lahan tidak dilakukan oleh pemerintah daerah.

Baca Juga: Hasto PDIP Mohon Pasang Kuping Baik-baik! Orang NasDem Nggak Main-main: Politik Rendahan, Tidak Elegan!

Padahal, kata Hasto, Gubernur DKI Jakarta diberi anggaran sebesar Rp350 triliun dalam lima tahun menjabat. Selain itu, kritik tajam ke Anies Baswedan juga didasari oleh statmen Zulfan Lindan yang menyebut bahwa Anies Baswedan antitesa bagi Jokowi.

"Dari gubernur saja sudah antitesa. Nah itu kebetulan diperjelas sebagai antitesa. Ini hal yang kemudian dikritisi oleh PDI Perjuangan," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: