Laboratorium Suara Indonesia Mengukur Suara Publik Jelang Pemilu 2024 disaat Memasuki Perekonomian Global yang Gelap.
Albertus Dino S.Fi Direktur Eksekutive Laboratorium Suara Indonesia (LSI) mengatakan bahwa metodologi Survei dilakukan LSI pada tanggal 30 September sampai 10 Oktober 2022 di 420 Kabupaten/ kota di 34 Provinsi dan Populasi survei ini Warga Negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun dan dengan jumlah sampel 2280 responden.
Hasil survei diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat atau multi-state random sampling dengan batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,05 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Albertus mengungkapkan hasil temuan survei adalah kepercayaan dan Kepuasan Publik terhadap pemerintahan Jokowi dalam menghadapi dampak Kegelapan Ekonomi Global.
Dari hasil survei 2280 responden terkait tingkat kepercayaan publik secara political trust terhadap pemerintahan Presiden Jokowi dalam menghadapi dampak gelapnya Ekonomi global terhadap Perekonomian nasional.
Maka sebanyak 82,7 persen responden secara polital trust sangat yakin pemerintah bisa mengatasi dampak gelapnya Perekonomian global terhadap Perekonomian nasional.
“Di mana publik menilai bahwa pemerintahan Jokowi bisa memenuhi janji janji politiknya dalam menghadapi Kegelapan Ekonomi global,” kata Albertus dalam keterangan tertulis, Jumat (14/10/2022).
Dan secara social trust sebanyak 84,7 persen percaya bahwa publik menaruh harapan pada pemerintahan Jokowi sangat tinggi untuk bisa menghadapi ancaman Kegelapan Ekonomi global yang akan berdampak pada Perekonomian nasional.
Dia menjelaskan, dari hasil survei 2280 responden sebanyak 83,6 persen responden puas dengan program program dan kinerja pemerintahan Jokowi dalam melakukan recovery atau pemulihan dan perekonomian nasional pasca COVID 19 serta disaat Perekonomian global sedang mengalami krisis menuju situasi kegelapan tentu saja hasil temuan survei ini memiliki hubungan yang kuat dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang bertumbuh secara positif dimana pada triwulan pertama tahun ini bisa tumbuh sebesar 5,01% (yoy), tidak jauh berbeda dengan capaian triwulan sebelumnya 5,02% (yoy). dan triwulan kedua 2022 tumbuh sebesar 5,44 persen (yoy).
Menurut dia, terkait kriteria dan sosok Presiden RI yang di inginkan Masyarakat dikaitkan dengan program program pembangunan yang sedang dijalankan oleh Presiden Jokowi dan jawaban 2280 responden sebanyak 66,2 persen menginginkan kriteria dan sosok Presiden yang bisa melanjutkan program program pembangunan pemerintahan Presiden Jokowi.
"Lalu sebanyak 18,7 persen menginginkan kriteria dan sosok Presiden yang tidak mengekor atau meneruskan program program pembangunan Presiden Jokowi dan yang tidak menjawab sebanyak 15,1 persen tidak menjawab,” ujarnya.
Tahun 2023 diprediksi keadaan ekonomi Global gelap atau krisis Ekonomi Global, sedangkan tahun 2024 Ekonomi Global belum akan pulih Artinya kepemimpinan nasional setelah Presiden Jokowi membutuhkan Sosok Presiden yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menghadapi dampak krisis Ekonomi Global terhadap Perekonomian nasional.
Disodorkan 6 nama tokoh yang menjabat dipemerintahan dan legislatif kepada 2280 responden dalam survei ini ditanyakan tokoh mana yang paling mumpuni sebagai Presiden RI setelah Presiden Jokowi.
Selanjutnya Laboratorium Suara Indonesia dalam menghadapi Krisis Global. Hasilnya nama Airlangga Hartarto paling banyak dipilih, dan diinginkan sebagai Penerus Presiden Jokowi dengan dipilih oleh 26,1 persen responden, kemudian nama Prabowo Subianto dipilih sebanyak 24,2 persen, lalu diurutan ke tiga Ganjar Pranowo dipilih sebanyak 10,1 persen, Andika Perkasa dipilih sebanyak 6,2 persen, Anies Baswedan dipilih sebanyak 4,7 persen, Puan Maharani dipilih sebanyak 3,6 persen dan yang tidak memilih sebanyak 25,1 persen.
Dia menambahkan, dalam survei ini juga dilakukan simulasi pasangan tokoh bakal capres - cawapres kemudian ditanyakan kepada 2280 responden pasangan mana yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini?
"Dari hasil jawaban responden pasangan Airlangga Hartarto- Khofifah Indar Parawangsa dengan simulasi diusung oleh KIB (Golkar-PPP-PAN) dipilih sebanyak 28,6 persen Ganjar Pranowo-Puan Maharani dengan simulasi diusung oleh PDI Perjuangan dipilih sebanyak 20,1 persen Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dengan simulasi diusung oleh Gerindra PKB dipilih sebanyak 19,2 persen dan Pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono dengan simulasi diusung oleh Nasdem, PKS, Demokrat dipilih sebanyak 15,7 persen dan yang tidak memilih sebanyak 16,4 persen.
Hasil survei terkail tingkat keterpilihan Parpol jika dilakukan pemilu hari ini maka pilihan dari 2280 Responden, sebanyak 16,1 persen responden memilih Partai Golkar, sebanyak 15,2 persen memilih Partai Gerindra, Sebanyak 14,7 persen memilih PDI Perjuangan dan sebanyak 7,1 persen memilih PKB, Sebanyak 5,1 persen memilih PKS, sebanyak 4,4 persen memilih Demokrat, sebanyak 4,2 persen memilih PAN, sebanyak 3,1 persen memilih PPP dan sebanyak 3,1 persen memilih Perindo , sebanyak 2,1 persen memilih Nasdem, Sebanyak 2,1 persen memilih Partai Prima, kemudian PSI 1,1 persen, Garuda 1,1 persen, Buruh 0,9 persen Umat 0,8 persen PBB 0,8 persen ,Hanura 0,7 persen, Gelora 0,6 persen ,PKPI 0,3 persen ,Berkarya 0,2 persen dan yang tidak memilih sebanyak 16,3 persen.
Sementara itu, kesimpulan hasil temuan survei tingginya tingka keterpilihan dari Ketua Umum partai Golkar Airlangga Hartarto dibandingkan tokoh tokoh lainnya ini memiliki hubungan yang kuat dengan jawaban publik terkait tingkat kepercayaan puiblik secara politik dan sosial yang sangat tinggi diatas 80 persen terhadap pemerintahan Presiden Jokowi dalam menghadapi dampak gelapnya ekonomi global terhadap perekonomian nasional dan kepuasan publik yang di atas 80 persen juga terhadap program program dan kinerja perekonomian nasional pemerintahan Jokowi dalam pemulihan ekonomi pasca Covid 19 dan antisipasi dalam menghadapi gelapnya perekonomian global yang bisa berdampak pada perekonomian nasional.
“Di mana Airlangga Hartarto merupakan tokoh atau menteri yang diberi tugas oleh Presiden Jokowi untuk mengurusi perekonomian nasional,serta disisi lain Airlangga Hartarto dinilai merupakan sosok yang memiliki kriteria untuk melanjutkan program program pembangunan presiden Jokowi. "ucapnya.
Begitu juga dengan Prabowo Subianto yang memiliki pengalaman dikabinet Jokowi yang ada diurutan kedua setelah Airlangga Hartarto dinilai memiliki kemampuan untuk mengantisipasi dampak dari gelapnya perekonomian global dan dipercaya akan melanjutkan program program Jokowi nantinya.
"Sementara rendahnya tingkat keterpilihan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan karena publik tidak yakin dengan kemampuan mereka berdua untuk menghadapi dampak gelapnya perekonomian global terhadap perekonomian nasional karena pengalaman mereka hanya sebatas gubernur saja,” bebernya.
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Andalas, Arifki Chaniago menilai bahwa survei dari Laboratorium Suara Indonesia (LSI) itu bukti bahwa sosok Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto masih sangat kuat sebagai Capres 2024.
"Saya lihat survei LSI sudah melihat bahwa sosok Airlangga Hartarto masih sangat kuat sebagai Capres 2024, karena kerja nyatanya,” kata Arifki kepada media, Jumat (14/10/2022).
Arifki menyakini bahwa Airlangga Hartarto sebagai sosok yang tepat menjadi penerus Jokowi. Karena bukti kerja nyatanya sebagai Menko perekonomian telah membawa perubahan dan membantu Presiden Jokowi.
"Ya pak Airlangga tepat menjadi penerus Jokowi. Karena dengan kinerjanya sebagai Menko perekonomian telah terbukti kerja nyatanya,” kata Arifki Chaniago.
Menurut dia adanya survei LSI yang menunjukkan bahwa Airlangga memang sebagai sosok yang lebih mementingkan kinerjanya untuk masyarakat demi membantu menjalankan program Presiden Jokowi.
"Survei LSI buktikan bahwa Airlangga sosok yang bekerja untuk kepentingan masyarakat demi membantu jalankan program Pak Jokowi,” ucapnya.
Meskipun munculnya Anies Baswedan sebagai Capres dari partai Nasdem dan adanya sosok Prabowo serta Puan Maharani, tetapi sosok Airlangga masih sangat kuat di inginkan masyarakat Indonesia. Ditambah adanya dukungan KIB. Selain itu, kata dia, Airlangga-Khofifah juga bisa menjadi pasangan yang tepat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: