Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri BUMN: Vaksin IndoVac Jadikan Sektor Kesehatan Indonesia Lebih Mandiri

Menteri BUMN: Vaksin IndoVac Jadikan Sektor Kesehatan Indonesia Lebih Mandiri Kredit Foto: Kementerian BUMN

Erick mengatakan, BUMN juga terus mengonsolidasikan ekosistem kesehatan nasional,
termasuk untuk sektor RnD (riset dan pengembangan) yang masih tertinggal dengan negara lain. Erick menilai RnD memiliki peran penting dalam pengembangan ekosistem kesehatan dalam negeri.

"Seperti yang Bapak lihat tadi, vaksin itu juga bibitnya kita kerja samakan dengan negara lain, tetapi produksi semuanya dari kita, penemuan lanjutannya, TKDN-nya ini sampai 90 persen. Ini yang kita harapkan RnD ke depan harus ada di Indonesia," kata Erick.

Baca Juga: Vaksin IndoVac Resmi diluncurkan, Erick Thohir Optimis Indonesia Berdaulat di Bidang Kesehatan

"Saat ini perusahaan distribusi kita juga terpisah-pisah, ini harus dikonsolidasikan supaya
efisien dan membuat jaringan lebih luas," ungkap dia.

Erick pun mengaku mendorong memperbanyak ritel Kimia Farma yang saat ini baru sebanyak
1.300. Dari pengalaman pandemi kemarin, ucap Erick, ritel Kimia Farma terbukti mampu
mengintervensi harga masker saat terjadi ketidakseimbangan di pasar.

"Pelayanan publik juga terus ditingkatkan dengan Telemedicine bagaimana klinik dan RS kita sinergikan dan tingkatkan kualitasnya seperti saat kita intervensi kebutuhan RS internasional yang nanti Bapak resmikan pada 2024, kita punya RS kanker kelas dunia," kata Erick.

Erick menambahkan, faktor teknologi juga tak luput menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem kesehatan. Terlebih, ucap Erick, Indonesia ingin menempati eksosistem kesehatan yang tangguh pada 2027 dengan menguasai 25 persen dari pasar kesehatan dalam negeri. Berkaca pada isu minyak goreng yang mana BUMN hanya memiliki 3% pangsa pasar. Hal ini menyulitkan BUMN saat hendak mengintervensi pasar.

"Kalau kita penetrasi market yang sedang tidak seimbang, kita tidak kuat, tapi dengan dengan 25%, insyaallah kita bisa menyeimbangkan pasar. Ekosistem seperti ini yang terus kita dorong di BUMN," ucap dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: