Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seskemenkop-UKM: Optimistis Program Prioritas Terakselerasi dan Tuntas Hingga Tutup Tahun

Seskemenkop-UKM: Optimistis Program Prioritas Terakselerasi dan Tuntas Hingga Tutup Tahun Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Seskemenkop-UKM) Arif Rahman Hakim menyatakan optimistis program prioritas Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) akan terakselerasi dan tuntas hingga tutup tahun 2022.

Arif Rahman pada acara penutupan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Koperasi, UMKM, dan Kewirausahaan Tahun 2022, di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (13/10) malam, berharap seluruh jajarannya dan stakeholder terkait dapat mengakselerasi capaian kegiatan yang masih belum sesuai harapan.

Baca Juga: Kemenkop-UKM Dorong Penguatan Koperasi Pertanian di Forum ACEDAC dan ASWGAC Meeting

"Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kami optimistis akan terjadi akselerasi capaian kinerja hingga akhir tahun 2022," ucap Arif dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10/2022).

Hasil dari Rakornas yang diikuti oleh seluruh kepala dinas koperasi dan UKM seluruh Indonesia itu menyebutkan, ada beberapa program dan kegiatan di Kemenkop-UKM yang diidentifikasi sebagai program strategis, di antaranya, pendataan lengkap KUMKM. Capaian pendataan baru sebanyak 4,7 juta data dari target 14,5 juta data.

Kemenkop-UKM akan menurunkan target pendataan 2022 menjadi 10 juta data sehingga daerah diharapkan dapat mencapai 60-70% dari target yang semula ditetapkan. "Batas akhir pendataan yang sebelumnya berakhir pada 30 Oktober 2022 diperpanjang hingga 30 November 2022," kata Arif.

Selain itu, Pemerintah daerah diberikan kemudahan untuk merekrut lebih banyak enumerator dan melakukan realokasi target kabupaten/kota yang sekiranya kurang potensial agar dialihkan ke kabupaten/kota yang potensial.

Program lainnya, Ekspor Produk UKM dan Kemitraan Rantai Pasok. Target pengadaan barang dan jasa Pemerintah untuk UMKM hingga akhir tahun 2024 sebanyak 1 juta produk masuk ke dalam e-catalogue LKPP, sedangkan saat ini sudah tercapai 21 ribu UKM dengan 400 produk. "Harapannya, setiap provinsi dapat menyumbang 1000 yang masuk ke e-catalogue LKPP," ucap Seskemenkop-UKM.

Optimalisasi rantai pasok lainnya adalah pemanfaatan infrastruktur publik untuk sarana promosi UMKM dapat didukung dengan pembinaan rest area atau infrastruktur publik lainnya di daerah agar dapat membentuk koperasi dan melakukan scaling up. Setiap daerah diharapkan dapat mendata potensi ekspor UKM daerah yang sudah quick win agar dapat didukung Kementerian/Lembaga dan dihubungkan kepada agregator agar tercapai target kontribusi UKM ekspor terhadap PDB pada tahun 2024 sebesar 21,60 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: