Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaannya Hari Ini Kacau Balau, Mark Zuckerberg Akui Lengah dengan Tren TikTok: Mereka Pesaing Tangguh

Perusahaannya Hari Ini Kacau Balau, Mark Zuckerberg Akui Lengah dengan Tren TikTok: Mereka Pesaing Tangguh Kredit Foto: Reuters/Adnan Abidi
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Meta Mark Zuckerberg mengakui bahwa dirinya gagal mengantisipasi tren baru di jejaring sosial yang berkontribusi pada kesuksesan saingan TikTok.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Rabu di buletin Statechery analis Ben Thompson, pendiri Facebook ini mengatakan dia melewatkan cara baru orang berinteraksi dengan konten yang ditemukan melalui layanan jejaring sosial.

Orang-orang semakin menggunakan "umpan" jejaring sosial mereka untuk menemukan konten yang menarik dibandingkan dengan melihat media yang dibagikan oleh teman-teman yang mereka ikuti, jelasnya.

Melansir CNBC International di Jakarta, Jumat (14/10/22) meskipun orang masih berinteraksi dengan konten dari teman, tren jejaring sosial secara keseluruhan telah beralih untuk menemukan konten menarik orang lain.

Baca Juga: Mark Zuckerberg, Taipan Teknologi yang Hobi Bikin Aplikasi Tiruan Saingannya

"Anda menemukan hal-hal yang menarik, Anda mengirimkannya ke teman Anda dalam pesan dan Anda berinteraksi di sana," kata Zuckerberg.

“Jadi di dunia itu, sebenarnya tidak penting siapa yang memproduksi konten yang Anda temukan, Anda hanya menginginkan konten terbaik,” kata pendiri Facebook itu.

Analis telah mengaitkan peningkatan popularitas TikTok yang cepat dengan algoritmenya, yang dapat merekomendasikan video pendek yang menarik kepada pengguna berdasarkan kebiasaan dan riwayat penayangan mereka. Kebangkitan TikTok telah menimbulkan tantangan signifikan bagi perusahaan, yang mengalami penurunan pengguna Facebook dan harga saham yang turun lebih dari 56% tahun ini sejauh ini.

Zuckerberg menyebut TikTok sebagai pesaing yang sangat tangguh. Ia mengakui bahwa perusahaan itu agak lambat dalam hal ini.

"Karena tidak sesuai dengan pola sosial saya, bagi saya rasanya lebih seperti versi YouTube yang lebih pendek," ujarnya.

Zuckerberg juga percaya bahwa penting bagi Meta untuk mengembangkan AI yang dapat merekomendasikan berbagai konten termasuk foto dan teks kepada pengguna selain hanya video pendek.

“Terkadang saya ingin menonton video secara khusus, tetapi sering kali saya hanya ingin konten yang terbaik,” katanya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: