Sering Serang Partai Nasdem Usai Deklarasikan Anies Baswedan, Andi Arief Samakan Hasto dengan PKI
Perseteruan antara Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah deklarasi Anies Baswedan oleh Partai Nasdem nampaknya semakin panas.
Yang terbaru, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief mengeluarkan pernyataan terkait Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia PDIP, Hasto Kristiyanto.
Lewat akun Twitter pribadinya, ia menyebut Hasto menggunakan cara yang sama seperti pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit terhadap lawan politiknya.
Baca Juga: Buntut dari Deklarasi Anies Baswedan, Reshuffle Makin Nyata Buat Nasdem
"Cara-cara Hasto memperlakukan lawan-lawan politiknya mirip cara-cara DN Aidit di tahun 1964," cuit Andi yang sudah dikonfirmasi, Kamis (13/10/2022).
Dihubungi terpisah terkait cuitannya tersebut, Andi mengatakan bahwa, cara Hasto memperlakukan lawan politiknya disebutnya dengan cara adu domba yang kemudian ditindaklanjuti dengan cari muka.
"Intinya seolah-olah paling berkuasa, padahal tidak berkuasa. Cari mengambil hatinya, cari mukanya berlebihan di tahun 1964, setidaknya itulah yang saya pelajari dari sejarah. Sekarang sedang dipraktikkan oleh Hasto ini," ujar Andi lewat pesan suara.
Sebelumnya, Hasto menanggapi pernyataan politikus Partai Nasdem, Zulfan Lindan yang menyebut bahwa Anies Baswedan merupakan antitesis dari Joko Widodo.
Hasto mengaku terkejut dengan pernyataan Zulfan yang partainya saat ini masih bagian dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Antitesa artinya merupakan kondisi yang sama sekali berbeda, yang berlawanan 180 derajat dengan kondisi status quo, antitesa artinya vis a vis, diametral. Jadi secara sadar Nasdem melalui pernyataan Pak Zulfan Lindan menegaskan hal tersebut," ujar Hasto kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).
Menurutnya, pernyataan tersebut membuat Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden (capres) bagian dari antitesis tersebut. Pasalnya, sudah pasti seluruh kader partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu mendukung Anies.
Ia meminta, problematika di pemerintahan Jokowi itu yang harus dijawab dalam perspektif tata negara yang baik oleh Partai Nasdem. Mengingat partai tersebut selalu menegaskan bahwa mereka akan mengawal pemerintahan Jokowi hingga 2024.
"Lalu dimana tanggung jawab etik politik dari partai yang berkomitmen untuk mendukung keberhasilan Presiden Jokowi ketika gerak capres yang didukung oleh Partai Nasdem bersifat antitesa terhadap Presiden Jokowi?" ujar Hasto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty