Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Platform Mitra, Bukalapak Masuk Ke Dalam 50 besar Perusahaan Pengubah Dunia

Berkat Platform Mitra, Bukalapak Masuk Ke Dalam 50 besar Perusahaan Pengubah Dunia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masuk ke dalam daftar 50 besar perusahaan Pengubah Dunia versi media Amerika Serikat (AS), Fortune.

Melansir Fortune.com, penghargaan bertajuk ‘Fortune’s Change the World’ tersebut diberikan kepada Bukalapak atas terobosan perusahaan dengan mendirikan platform Mitra sejak 2017 yang turut membantu warung-warung berjualan via e-commerce.

"Warung—toko kecil pinggir jalan yang menjual makanan ringan, minuman, dan serba-serbi lainnya—berperan penting terhadap perekonomian Indonesia, menyumbang 70% dari penjualan barang kemasan konsumen. Pada 2017, Bukalapak meluncurkan platform Mitra untuk membantu warung berjualan melalui e-commerce,” tulis Fortune.

Baca Juga: Gandeng Standard Chartered, Bukalapak Rilis Layanan Bank Digital: Dukung Kelangsungan Usaha UMKM

Fortune melanjutkan, para pemilik warung menggunakan platform Mitra dari Bukalapak untuk menaikkan penjualan, menabung demi masa depan, dan meningkatkan toko mereka.

"Dan platform (Mitra) tersebut menyumbang 55% dari pendapatan Bulapak di kuartal kedua (2022),” tulis Fortune.

Dijelaskan dalam website Fortune, daftar ‘Change the World’ di 2022 menampilkan 18 perusahaan kecil dengan pendapatan tahunan di bawah USD 1 miliar yang fokusnya pada pemecahan masalah kepentingan publik memiliki dampak yang sangat besar, termasuk arsitek energi hijau, pionir pengiriman menggunakan drone, dan lain sebagainya.

Berdasarkan keterbukaan yang disampaikan oleh perusahaan, Total Processing Value (TPV) Bukalapak selama kuartal kedua tahun 2022 (2Q22) tumbuh sebesar 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp36,5 triliun pada 2Q22.

Pertumbuhan TPV emiten dengan kode ticker BUKA ini didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 24% sepanjang 3 bulan kedua di tahun 2022 (2Q22) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (2Q21).

Sebanyak 75% TPV BUKA berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, “di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.”

Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan Perseroan; dimana TPV Mitra pada 2Q22 bertambah sebesar 25% menjadi Rp17,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan pada semester I 2022 tumbuh sebesar 46% menjadi Rp35,0 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu.

Baca Juga: Di Atas Sea Group dan Bukalapak, Saham Gotong Royong GoTo Raih Penghargaan Fortune’s Change The World

Pertumbuhan Mitra ini, jelas rilis pers, didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra.

Pada akhir bulan Juni 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 14,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021.

Pendapatan Bukalapak pada 2Q22 tumbuh sebesar 105% menjadi Rp903 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya,  sementara pendapatan Bukalapak pada semester I 2022 meningkat sebesar 96% dari semester I 2021 menjadi Rp1.691 miliar.

Pendapatan Mitra pada 2Q22 meningkat sebesar 242% menjadi Rp498 miliar, sedangkan pendapatan Mitra pada semester I 2022 tumbuh sebesar 235% dari 1H21 menjadi Rp970 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 33% pada 2Q21 menjadi 55% pada 2Q22.

"Perseroan memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik,” tulis rilis pers BUKA.

Pada periode semester I 2022, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV membaik menjadi 1,0% dibandingkan dengan 1,2% pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,2% pada semester I 2021 menjadi -0,1% terhadap TPV di semester I 2022.

Baca Juga: e-Commerce Indonesia Bertumbuh hingga 50 Persen

Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari -0,1% di semester I 2021 menjadi 0,3% di 1H22, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,5% di semester I 2021 menjadi -0,4% di semester I 2022.

Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA) sebesar -Rp732 miliar pada semester I 2022, dimana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,2% di semester I 2021 menjadi -1,0% di 1H22.

Selanjutnya, Bukalapak juga berhasil membukukan laba operasional sebesar Rp8.606 miliar pada semester I 2022, atau mengalami peningkatan sebesar 1.209% dari rugi operasional sebesar Rp776 miliar pada semester I 2021, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk.

Oleh karena itu, Bukalapak  juga mencatat laba bersih sebesar Rp8.590 miliar pada semester I 2022, atau meningkat sebesar 1.220% dari rugi bersih sebesar Rp767 miliar pada semester I 2021.

“Meskipun Perseroan telah mencatat laba bersih pada semester I 2022, Perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan,” jelas manajemen dalam rilis pers.

Terakhir, posisi kas BUKA mencapai Rp20,0 triliun pada akhir Juni 2022. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: