Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Marves: Peran BUMN Strategis dalam Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Indonesia Pascapandemi

Menko Marves: Peran BUMN Strategis dalam Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Indonesia Pascapandemi Kredit Foto: Kemenko Marves
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan bahwa peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangat strategis dalam pemulihan dan transformasi ekonomi Indonesia pascapandemi. Apalagi, jika dikaitkan dengan Visi Indonesia 2045, yakni menjadikan Indonesia sebagai negara berpendapatan tinggi sebelum tahun 2045.

Luhut mengatakan, untuk mewujudkan target tersebut, Indonesia harus mampu mengendalikan pandemi dan memulihkan ekonomi di tengah berbagai tantangan global, melakukan transformasi ekonomi berbasis komoditas menjadi berbasis industri, meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi, serta memitigasi dampak perubahan iklim.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Salip Amerika, Eropa dan China, IDEAS: Berkah Luar Biasa

"Berbagai upaya yang dilakukan membutuhkan dukungan BUMN yang berdaya saing, BUMN yang mampu memberikan kontribusi yang besar ke proses pembangunan ekonomi Indonesia," ungkap Menko Luhut dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/10/2022).

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, transformasi BUMN menunjukkan bahwa berbagai kebijakan yang dirumuskan dan upaya yang dilakukan telah ke arah yang benar. Keberlanjutan transformasi adalah penting bagi BUMN untuk menjalankan perannya sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan yang lebih efektif dan memberikan manfaat yang nyata bagi bangsa dan masyarakat Indonesia.

"Saya sangat bersyukur bahwa kerja keras kami selama tiga tahun terakhir membuahkan hasil yang signifikan. Pendapatan BUMN meningkat 18,8% pada 2020-2021, menjadi Rp2.295 T (US$160 miliar), laba konsolidasi meningkat 8,38 kali lipat dari Rp13 T (US$892 juta) di 2020 menjadi Rp124,7 T (US$9 miliar) pada tahun 2021, total aset Rp8.978 T (US$630 miliar) pada akhir tahun 2021, setara hingga 53% dari Produk Domestik Bruto Indonesia," jelas Erick.

Menko Luhut menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi Perfect Storm. Pandemi belum sepenuhnya berakhir dan di saat bersamaan perang dan ketidakpastian ekonomi dunia masih membayangi. Dia menyampaikan, volatilitas harga komoditas masih tinggi dan perlu diwaspadai tren penurunan harga komoditas ekspor utama Indonesia.

Lebih lanjut, Menko Luhut menyampaikan bahwa BUMN juga turut berperan besar dalam penanganan pandemi. Pada puncak Covid-19, BUMN di sektor kesehatan telah menjadi garda terdepan dalam percepatan dalam penanganan pandemi dan pelaksanaan progam vaksinasi Covid-19 nasional.

"Kolaborasi strategis BUMN di sektor kesehatan dari rumah sakit hingga sektor farmasi sangat membantu dalam menekan jumlah penularan kasus Covid-19. Keberhasilan pengendalian Covid-19 telah memicu pemulihan pertumbuhan ekonomi, di mana ekonomi kembali tumbuh di atas 5 persen. Bahkanm PDB Indonesia telah kembali ke tingkat sebelum pandemi dengan performa tinggi dibandingkan dengan negara peers," lanjut Menko Luhut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: