- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Kepala SKK Migas Beber Beberapa Tantangan yang Dihadapi Industri Migas pada 2022
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan industri dari minyak dan gas (Migas) menghadapi beberapa tantangan pada tahun 2022, salah satunya adalah potensi resesi.
Dwi mengatakan resesi global yang tergambar dari kenaikan inflasi tentu ada hubunganya juga dengan kenaikan harga energi yang dipicu oleh isu perang Rusia-Ukraina dan beberapa isu lainya.
"Sehingga inflasi dunia naik dari waktu ke waktu selama tahun 2022 dan beberapa negara sangat besar inflasinya," ujar Dwi dalam konferensi pers dipantau virtual, Senin (17/10/2022).
Baca Juga: Pemerintah Kerja Keras Mendorong Lifting Migas demi Ketahanan Energi
Dwi mengatakan, akibat daripada resesi tersebut terhadap industri hulu migas adalah turunnya permintaan yang drastis dan di sana juga akan berdampak lebih tidak baik, demand, produksi, dan harga.
"Oleh karena itu kita masih sangat hati-hati bicara mengenai harga ke depan," ujarnya.
Selain resesi, transisi energi yang sudah menjadi pembicaraan dan langkah serius untuk mencapai net zero emission (NZE) yang memunculkan energi baru terbarukan sehingga akan membuat industri migas sulit dalam mencari pendanaan.
"Buat industri migas tidak gampang lagi mencari pendanaan mencari orang yang bersedia investasi di dunia industri migas," ucapnya.
Dwi melanjutkan, energi transisi juga memunculkan isu baru terkait prospek Liquefied Natural Gas (LNG) yang dinilai sebagai energi transisi ke depan sebelum energi baru terbarukan siap, maka permintaan akan terus tumbuh cukup besar.
"Jadi ini tentu saja merupakan hal yang bagus dengan tetap melihat kehati-hatian terhadap ancaman resesi global," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti