Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Inklusi Keuangan, Bank Maju Gandeng Netzme Hadirkan Layanan Digital QRIS

Dorong Inklusi Keuangan, Bank Maju Gandeng Netzme Hadirkan Layanan Digital QRIS Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Tangerang -

Bank Indonesia (BI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus bersinergi mendorong peningkatan inklusi keuangan melalui penerapan digitalisasi dalam setiap transaksi keuangan guna mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 serta mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satunya adalah melalui kampanye penggunaan transaksi digital Quick Response Indonesian Standard (QRIS).

Sebagai upaya untuk mendukung langkah yang dilakukan BI dan OJK, PT. BPR Magga Jaya Utama (“Bank Maju”) meluncurkan layanan transaksi digital berbasis QRIS yaitu “QRIS Bank Maju” di Pasar Bersih Malabar, Cibodas, Kota Tangerang, Banten pada Senin (17/10/2022).

Layanan transaksi digital berbasis QRIS Bank Maju ini dapat terwujud berkat kolaborasi dengan salah satu platform penyedia jasa sistem pembayaran digital yaitu PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme). Kolaborasi ini dapat terwujud karena Bank Maju dan Netzme memiliki misi yang serupa yaitu berupaya meningkatkan tingkat inklusi keuangan digital dan perluasan teknologi digital di masyarakat, khususnya bagi UMKM. Baca Juga: Ramah Buat Diaspora, QRIS Buka Peluang UMKM Indonesia Mendunia

"Dengan menggunakan transaksi berbasiskan QRIS, tabungan dan operasional nasabah menjadi lebih aman dan efisien. Digitalisasi dengan QRIS, tidak perlu lagi menyimpan uang di brankas. Transaksi digital dapat menghindarkan pembeli dan penjual pasar dari perampokan," ujar Komisaris Bank Maju Johannes Setiadharma dalam acara tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Bank Maju, Reny Rahardja mengatakan, pihaknya sangat bangga dapat meluncurkan layanan baru hari ini yaitu layanan transaksi digital QRIS Bank Maju. Layanan ini disiapkan sebagai wujud komitmen pelayanan terbaik bagi nasabah serta mendukung perkembangan bisnis mitra Bank Maju. Layanan baru ini juga bertujuan menumbuhkembangkan UMKM maupun UKM melalui inklusi keuangan, teknologi dan sistem pembayaran non tunai.

“Digitalisasi adalah keniscayaan. bukan hanya sesuatu yang nice to have. Di era digitaL, BPR harus bisa beradaptasi dengan tuntutan zaman. Nah, cara kami meningkatkan kualitas pelayanan pada nasabah adalah dengan digitalisasi. QRIS banyak sekali manfaatnya untuk pengusaha mikro. Transaksi pembelian jadi cepat, pembukuan transaksi jadi rapi, dan penjual terhindar dari risiko uang palsu," jelasnya.

Di sisi lain, CEO Netzme Vicky G Saputra juga sangat bangga dapat berkolaborasi dengan Bank Maju. Dia berharap kerja sama ini dapat membawa UMKM dan UKM ke level yang lebih tinggi dan dapat mengubah behaviour masyarakat menjadi semakin nyaman dan terbiasa bertransaksi dengan QRIS, serta mendorong digitalisasi keuangan.

“Kontribusi Netzme dalam mendukung digitalisasi ekonomi terutama untuk UMKM semakin luas, setelah pada beberapa bulan lalu Netzme bersama Pemprov DKI Jakarta serta Dinas PPKUKM meluncurkan QRIS Jakpreneur,” terang Vicky.

Sementara itu, Analis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Khoirunisa Elkarima mengapresiasi upaya Bank Maju. Menurutnya, ketika Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sudah mulai terdigitalisasi, maka layanan keuangan lainnya pun akan ikut berkembang. Baca Juga: Peresmian Rumah Perbarindo 2, Wujudkan SDM BPR-BPRS yang Berkualitas

"Banyak manfaat oleh pedagang dan pembeli saat mereka bertransaksi menggunakan QRIS. Diharapkan nantinya pasar tradisional lainnya di tangerang bisa segera mendigitalisasi sistem pembayarannya," tandasnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah pengguna sistem pembayaran digital QRIS terus bertambah dan semakin mendekati target 30 juta pengguna di 2022. Hingga saat ini jumlah pengguna QRIS sudah mencapai 23 juta pengguna di mana 20,5 jutanya merupakan UMKM dan 90 persen di antaranya merupakan usaha kecil dan mikro.

Senada, Pengawas Senior Kepala Pengawas Regional 1 OJK, Ahmad Husein mengatakan digitalisasi adalah keniscayaan di era digitalisasi. Kalau kita tidak beradaptasi dengan perkembangan zaman, sistem keuangan pembayaran kita akan tertinggal. Adapun langkah Bank Maju juga sejalan dengan upaya OJK yang terus mendorong akselerasi digitalisasi perbankan guna mempercepat transformasi digital di sektor perbankan yang sudah menjadi suatu keniscayaan.

“Nasabah sekarang tidak lagi ke bank, namun bisa buka rekening dr rumah. Melalui digitalisasi, BPR punya daya saing dengan berbagai lembaga keuangan lainnya. Bank Maju sebagai pelopor digitalisasi BPR di Regional 1,” imbuhnya. Baca Juga: Bos BI Targetkan QRIS Mencapai 30 Juta Pengguna

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: