Ternyata Oh Ternyata, Elon Musk Punya Rencana untuk Singkirkan Spam Bot di Twitter!
Pendiri Tesla, Elon Musk mengungkap bahwa ia memiliki rencana untuk mengatasi tingginya jumlah robot spam atau "bot" di Twitter. Karena itulah ia melanjutkan pembelian perusahaan media sosial tersebut.
Dave Portnoy, pendiri Barstool Sports, mengeluh dalam tweet kepada Musk bahwa dia melihat terlalu banyak bot di platform.
"Hei @elonmusk, bisakah kamu memperbaiki bot ini di platform sh-- kamu tertipu untuk membeli. Saya mendapatkan bot sampai mati," tulis Portnoy.
Musk pun menanggapi posting Portnoy, "Saya punya rencana."
Melansir Fox Business di Jakarta, Selasa (18/10/22) Bot adalah akun otomatis yang membantu mengarahkan lalu lintas di Twitter. Mereka tampak seperti akun nyata yang dikendalikan oleh seseorang. Mereka me-retweet postingan, menyukai postingan dan mengikuti akun lain. Sementara itu, pengiklan, agen pemasaran, dan perusahaan lain ingin menjangkau akun manusia nyata, bukan bot.
Pada bulan Mei, Musk mengancam akan mundur dari tawarannya untuk membeli Twitter seharga USD44 miliar (Rp680 triliun) dengan alasan kekhawatiran atas jumlah akun bot dan spam di platform tersebut. Musk mengatakan dia yakin bot membuat lebih dari 20% akun di Twitter.
Padahal, Twitter mengatakan jumlah akun spam atau bot kurang dari 5%. Twitter menggugat Musk pada bulan Juli untuk memaksanya menindaklanjuti pembelian tersebut.
Awal bulan ini, di tengah litigasi Twitter terhadap Musk karena mencoba mundur dari kesepakatan, ia pun mengungkapkan niat untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut.
Seorang hakim di Delaware telah memberi Musk waktu hingga 28 Oktober untuk menutup akuisisi Twitter setelah dia mengungkapkan rencananya untuk melakukan pembelian. Sidang awalnya dijadwalkan pada 17 Oktober.
Twitter juga mengatakan dalam pengajuan pengadilan 6 Oktober bahwa Musk berada di bawah penyelidikan federal mengenai akuisisi platform.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami