Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Hal Biasa, Cegah Cyberbullying Jadi Budaya di Ruang Digital

Bukan Hal Biasa, Cegah Cyberbullying Jadi Budaya di Ruang Digital Kredit Foto: Unsplash/Jay Wennington
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan media digital setiap warganet dapat berpartisipasi dalam berbaai hubungan lintas geografis dan berkolaborasi. Diperlukan tata krama berinternet atau netiket agar ekosistem digital dalam hubungan antar individu tetap sehat dan aman. 

"Salah satu yang menghantui pribadi ketika orang bebas melakukan perundungan atau cyberbullying," ujar Dekan IAI Dalwa dan Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Senin (17/10/2022).

Baca Juga: Bukan Hanya Internet, Budaya Digital Bisa Diterapkan di Setiap Lini Kehidupan

Ia menjelaskan, cyberbullying sebagai tindakan agresif dari seseorang atau kelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah secara fisik dan mental dengan menggunakan media digital. Tindakan ini bisa dilakukan terus-menerus oleh yang bersangkutan dan korbannya bisa mengalami depresi mental. 

Bentuk cyberbullying antara lain doxing, yaitu membagikan data seseorang ke dunia maya, kemudian cyberstalking mengintip dan memata-matai seseorang di dunia maya. Lalu non-consentual intimate image, perilaku membalas dendam melalui penyebaran foto atau video vulgar, bisa juga untuk memeras korban. 

Menurut data Polda Metro Jaya tahun 2018, di Indonesia tercatat 25 kasus perundungan ini di dunia maya. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), mengungkap sebanyak 22,4 persen anak menjadi korban perundungan. Hal ini ditenggarai tingginya penggunaan internet. 

Lebih jauh sebenarnya ada cara untuk mencegah terjadinya cyberbullying, utamanya dengan mempertimbangkan setiap ingin mengunggah sesuatu di media sosial. Berpikir sejenak, apakah unggahan tersebut memberi manfaat? Kemudian jangan mulai dengan ujaran kebencian. Seseorang harus bisa menahan diri, jangan pula mengunggah informasi pribadi di ranah digital yang kadang secara tidak langsung dilakukan. 

Selanjutnya jangan lupa untuk mengatur privasi akun, hal ini penting agar tidak menjadi korban pembajakan akun atau pengambilan data tanpa izin. Lalu selektif dalam mengomentari isu, apalagi di internet ada begitu banyak informasi bisa baik dan buruk maka sebaiknya analisa dulu apakah komentar akan membawa manfaat. 

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi

Baca Juga: Kehilangan Kader Habis Pengusungan Anies Baswedan, Elite NasDem: Mereka Tak Mengerti Politik!

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Andry Hamida, Dekan IAI Dalwa dan Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), seorang Public Figure Enno Lerian. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: