Geger Puluhan Ribu Warga Diminta Angkat Kaki dari Kherson, Putin Mau Apa?
Seorang pemimpin lokal yang diangkat Rusia mengatakan puluhan ribu warga sipil dan pejabat tengah dipindahkan dari Wilayah Kherson di selatan Ukraina, demi mengantisipasi serangan Ukraina.
Pemimpin itu, yang bernama Vladimir Saldo mengungkap bahwa jumlah warga yang ditransfer mencapai 50-60ribu jiwa. Orang-orang ini akan meninggalkan empat kota di tepi barat sungai Dnieper dalam apa yang disebutnya sebagai 'pemindahan bertahap yang terorganisir'.
Baca Juga: Alert! Ukraina Masih Rentan dengan Senjata Nuklir Rusia, NATO Diam Aja?
Semua departemen yang ditunjuk Rusia di kota Kherson juga akan menyeberangi sungai, tambahnya.
Entah apa yang sebenarnya menjadi strategi pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini. Kremlin beralasan evakuasi warga disebabkan oleh ancaman serangan balasan Ukraina. Namun, pemindahan atau deportasi warga sipil oleh kekuatan pendudukan dari wilayah yang dijajah dianggap sebagai kejahatan perang.
Pemindahan warga pada kenyataannya juga disiarkan oleh TV Rusia. Dalam siaran, sejumlah orang terlihat berkumpul di dekat Dnieper. Mereka pun tampak mengantre untuk menaiki kapal, tapi tidak jelas berapa pastinya warga yang pergi.
Relokasi warga sipil Ukraina oleh pemerintahan Putin terjadi hanya kurang dari sebulan usai Kremlin menggelar upacara meriah atas pencaplokan sejumlah wilayah di Ukraina, termasuk Kherson.
"Kenyataan bisa menyakitkan jika Anda hidup di dunia fantasi yang fiksi," kata penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak memberi komentar soal langkah terbaru Rusia.
Kherson adalah pusat administrasi dari Oblast Kherson. Senin malam, komandan militer baru Rusia di Ukraina, Jenderal Sergei Surovikin, menggambarkan kota itu berada dalam kondisi yang 'sulit'.
Seorang pejabat Rusia, Kirill Stremousov, memperingatkan penduduk Kherson bahwa pasukan Ukraina akan melancarkan serangan ke kota itu 'dalam waktu dekat'.
"Tidak ada yang akan mundur, tetapi kami juga ingin menyelamatkan hidup Anda. Silakan bergerak secepat mungkin ke tepi kiri," tambahnya, sebagaimana dilaporkan BBC.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto