Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah menempuh langkah nyata dalam pemenuhan dan perlindungan hak-hak disabilitas. Satu di antaranya, pemerintah memiliki inovasi dalam mitigasi bencana alam untuk penyandang disabilitas.
"Kita punya program namanya Kampung siaga bencana. Di mana kita juga melatih masyarakat dengan melibatkan mereka penyandang disabilitas untuk bagaimana kalau terjadi bencana, apa yang harus dilakukan," kata Mensos Risma sebelum acara Art Performance by Persons with Disabilities di Kantor Kementerian Sosial, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga: Kepentok APBD, Komisioner KND: Banyak Daerah Tak Setuju Implementasikan UU Tentang Disabilitas
Pasalnya, bertahan dari bencana alam bukan perkara mudah bagi penyandang disabilitas. Bencana alam menciptakan kondisi yang mengancam keselamatan jiwa penyandang disabilitas dua kali lipat.
Untuk itu, lanjut Mensos, pihaknya membentuk Difabel Siaga Bencana (Difagana) yang berkolaborasi dengan Tagana di lokasi bencana. Risma mengatakan nantinya Difagana akan mempraktikkan kesiagaan bencana bagi disabilitas saat field trip para delagasi negara anggota UNESCAP ke Sentra Terpadu Inten Suweno (STIS) Cibinong, pada Jumat (21/10/2022) besok.
Selain itu, Kementerian Sosial memiliki inovasi tongkat adaptif yang ramah dalam kesiagaan darurat untuk membantu penyandang disabilitas tunanetra. Alat tersebut memiliki sensor yang bisa mendeteksi benda dengan jarak dua meter di depannya, mendeteksi air, hingga gas beracun.
"Tongkat ini bisa mendeteksi kalau di depan ada air, di depan ada api, ada asap beracun nanti tongkat ini akan bergetar dan berbunyi. Kemudian di depan ada objek berapa meter berbunyi gitu sekarang sudah bisa berbunyi dulu hanya diam bergetar saja," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: