Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analisis Market Kripto: Investor Ragu Bikin Pasar Lesu

Analisis Market Kripto: Investor Ragu Bikin Pasar Lesu Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang akhir pekan, performa market kripto terus tertunduk lesu. Pergerakan sejumlah aset kripto teratas bahkan masih betah berada di zona merah dalam tiga hari terakhir.

Secara keseluruhan sejumlah aset kripto anjlok ke zona merah pada perdagangan Jumat (21/10/2022) pukul 13.00 WIB, terutama aset yang berkapitalisasi besar atau big cap.

Misalnya, dari pantauan CoinMarketCap, nilai Bitcoin berada di harga US$ 19.056, turun 0,37% dalam 24 jam terakhir dan anjlok 3,68% sepekan terakhir.

Baca Juga: Laporan Pendapatan Lesu, Tesla Begantung pada Sisa Bitcoinnya di Q3 2022

"Altcoin lainnya juga mengalami hal yang sama. Nilai Ethereum (ETH) ikut tenggelam minus 0,18% ke US$ 1.288 sehari terakhir. XRP, Cardano (ADA), Solana (SOL), dan Polygon (MATIC) turun lebih dari 3%," tulis keterangan Tokocrypto yang diterima oleh Warta Ekonomi, Jumat (21/10/2022).

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengungkapkan investor masih wait and see, sehingga menimbulkan keraguan. "Ekspektasi atas kenaikan suku bunga acuan The Fed yang kencang terus membayangi. Terlebih rapat The Fed akan berlangsung dua pekan lagi, ini yang membuat investor berpikir ulang sebelum beraksi di pasar kripto."

Banyak investor cemas potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 75 basis poin di bulan depan. Pasalnya, inflasi tahunan AS September masih bertengger di 8,2%, jauh dari target inflasi The Fed yakni 2%. Bahkan ada kabar bahwa The Fed membuka peluang untuk mengerek suku bunga acuan hingga menuju lebih dari 4% di akhir tahun.

Sikap investor saat ini sepertinya kembali melirik Bitcoin dibanding altcoin, jika diukur dari persentase penguatannya. Bitcoin Dominance kembali ke level 40%.

Dari analisis teknikal, Bitcoin melanjutkan laju penurunan setelah kandil harian ditutup merah dengan penurunan sebesar 1,05%. Penutupan kandil tersebut sekaligus menjadi konfirmasi terhadap breakdown 20-day exponential moving average (EMA).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: