Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), mengungkap bahwa pilpres layaknya memilih pilot dan co-pilot yang akan menerbangkan seluruh rakyatnya dalam sebuah pesawat. Dengan begitu, memilih seorang presiden bukan hal yang mudah.
Dia mengibaratkan pemilihan presiden sebagai ajang memilih dua calon pilot dari dua perusahaan, alias partai politik yang berbeda. Pilot yang pertama, kata Jokowi, mengatakan bahwa saya akan patuhi hukum penerbangan internasional dan saya akan terbang di ketinggian 30 ribu kaki.
Baca Juga: Sebut Golkar Tak Akan Sembrono Soal Deklarasi Capres, Jokowi: Silakan Terjemahkan Sendiri...
Sementara, pilot kedua, papar Jokowi, mengatakan seluruh calon penumpang akan duduk di kelas bisnis dan seluruh penumpangnya diberi diskon pembelian tiket. Dengan dua perbandingan tersebut, Jokowi menilai bahwa akan lebih banyak yang memilih nomor dua.
"Karena menyiapkan kelas bisnis dan semuanya diberikan diskon tiket gratis. Yang memilih nomor 2 itu hati-hati. Karena pasti, ini karena emosional dan kurang informasi dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal. Sudah diberi kelas bisnis semuanya kemudian tiketnya didiskon. Menarik sekali, tapi tidak masuk akal," papar Jokowi dalam arahannya di HUT Golkar ke-58 tahun, Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Dengan begitu, Jokowi menuturkan bahwa jangan sembarang dalam memilih dan menentukan calon pilot dan co-pilot, alias capres dan cawapres. Kendati begitu, Jokowi juga berpesan agar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak terlalu lama dalam menentukan calon.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum