PKS dan Demokrat Rebutan Posisi Cawapresnya Anies Bikin NasDem Pusing, Koalisi Terancam Bubar Jalan Nih?
Mengetahui capresnya jadi rebutan, NasDem ogah terburu-buru menjawab usulan PKS dan Demokrat. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal NasDem, Hermawi Taslim, partainya bersama PKS dan Demokrat terus mendiskusikan terkait siapa cawapres yang akan dipasangkan dengan Anies. Namun, ia memastikan, cawapres mantan Rektor Universitas Paramadina itu, harus mampu mendongkrak elektabilitas.
"Kita mencari figur yang bisa menunjang elektabilitas capres, kita akan mencari orang yang bisa memperkuat posisi Anies," tandas Taslim.
Baca Juga: AHY Disebut Kurang Pengalaman untuk Jadi Cawapres Anies Baswedan, Pengamat: Pasangan Tepat!
Selain itu, sosok cawapres yang akan dipilih nantinya juga harus nyambung dengan Anies. Karena itu, nantinya hal tersebut akan dibicarakan khusus. "Saya yakin, akan ada titik temu," tegasnya.
Apakah ada kans cawapres Anies bukan kader partai politik? Dia bilang, memungkinkan. Cawapres tidak hanya dari PKS, Demokrat, bahkan juga NasDem. Koalisi dinilai akan realistis dalam melihat realitas politik nantinya. Namun, ia memastikan, akan ada kesepakatan yang diambil di dalam koalisi nantinya.
"Ada beberapa kemungkinan bisa sepakat deklarasi capres dulu, bisa deklarasi presiden dengan wakil presiden kita rembukan sama-sama, pokoknya bikin rakyat happy, bikin rakyat terdidik, dan bikin rakyat maju," tegasnya.
Lalu apa kata pengamat? Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro menyayangkan sikap PKS dan Demokrat yang saling berebut menjadi jodoh Anies.
"Dimajukannya Aher oleh PKS, membuktikan bahwa deadlock di koalisi NasDem, PKS dan Demokrat, terkait siapa Cawapres yang tepat bagi Anies," imbuh Agung, saat dikontak Rakyat Merdeka, kemarin.
Lebih lanjut, dia menyarankan PKS menarik usulan Aher menjadi cawapres Anies. Pasalnya, kekuatan personal Anies dan Aher beririsan. Baik dari segi ideologi dan basis massa.
"Cawapres Anies haruslah sosok yang bisa memastikan pemilih NU dan basis di Jawa Tengah, Jawa Timur, Indonesia Tengah/Timur turut mendukungnya. Menimbang Anies selama ini dipersepsikan kuat di basis Islam perkotaan dan pemilih di DKI, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera," tukas dia.
Sebelumnya, Anies membeberkan tiga kriteria figur Cawapres. “Satu, memberikan kontribusi dalam kemenangan. Kedua, membantu memperkuat koalisi, stabilitas koalisi. Ketiga, bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif," papar Anies.
Namun, ia tak mau terburu-buru menentukan pilihan. Anies merasa masih banyak waktu sebelum KPU membuka pendaftaran pasangan calon (paslon) capres-cawapres 19 Oktober 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas