Riset-riset Sawit Ini Sudah di Tahap Pilot Plant, Bahkan Siap Komersialisasi

Sejak tahun 2015, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah mendanai sebanyak 278 kontrak perjanjian kerja sama dengan 78 lembaga litbang dengan keterlibatan 950 orang peneliti dan 383 orang mahasiswa.

Publikasi ilmiah dari hasil riset telah dilakukan baik dalam bentuk jurnal nasional maupun internasional, penyusunan buku, dan registrasi paten untuk melindungi HaKI.

SBaca Juga: Perusahaan Sawit Panen Cuan, Laba DSNG Meroket 112% Jadi Rp898 Miliar

Melansir laman InfoSAWIT, dari Program Grant Riset Sawit yang telah dilakukan dan didanai BPDPKS, terdapat lima riset yang sudah sampai pada tahap Pilot Plant, bahkan telah siap ke tahap komersialisasi.

Pelaksanaan riset tersebut memperhatikan aspek-aspek seperti, peningkatan produktivitas/efisiensi, peningkatan aspek sustainability, mendorong penciptaan produk/pasar baru, dan peningkatan kesejahteraan petani.

Baca Juga: Harga CPO Menguat, TBS Sawit Naik Rp150 per Kilogram

Pertama, pengembangan Surfaktan oleh IPB yang bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik. Kedua, pengembangan bahan baku Biokomposit untuk Helm, Aksesoris Kendaraan, dan Baju Anti Peluru oleh IPB bekerjasama dengan PT Interstisi Material Maju.

Ketiga, pengembangan pemanfaatan PFAD sebagai Bahan Baku Stabilizer Pipa PVC yang bekerjasama dengan ITB dan PT Timah Indonesia. Keempat, pengembangan Tandan Kosong Kelapa Sawit menjadi Glukosa dan Gula Alkohol oleh BBIA Kementerian Perindustrian. Kelima, pengembangan Industrial Vegetable Oil (IVO) dan Industri Biohidrokarbon (Bensin Sawit) oleh ITB bekerjasama dengan PT Pura dan PT Kemurgi Indonesia.