Kementerian Investasi baru saja merilis data realisasi investasi triwulan III/2022 yakni sebesar Rp307,8 triliun atau naik 42,1% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Tak hanya itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga mengatakan capaian tersebut mampu menyerap 325.575 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Baca Juga: Menteri Bahlil Beri Bocoran, Sudah Ada Investasi Masuk Pembangunan IKN, Nilainya Rp200 Trilliun!
Realisasi investasi sepanjang Januari-September 2022 tercatat mencapai Rp892,4 triliun atau 74,4% dari target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo, yaitu Rp1.200 triliun.
Secara detail, untuk data realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan III/2022 sebesar Rp168,9 triliun (54,9%) yang lebih besar dibandingkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yaitu Rp138,9 triliun (45,1%).
Selanjutnya, data realisasi investasi terbesar sepanjang Januari-September 2022 berada di provinsi Jawa Barat yaitu Rp128,4 triliun kemudian disusul oleh provinsi DKI Jakarta Rp108,9 triliun, Jawa Timur Rp79,5 triliun, Sulawesi Tengah Rp76,4 triliun, dan Riau Rp71,9 triliun.
“Presiden minta investasi berkualitas, salah satu cirinya seimbang Jawa dan luar Jawa. Jangan membangun Indonesia Jawa sentris tapi Indonesia sentris. Kementerian Investasi dalam menerjemahkan arahan presiden adalah di luar Jawa sekarang sudah mencapai 54% atau Rp166,3 triliun tumbuh 47,9%,” ujarnya.
Baca Juga: Satu Minggu Gantikan Anies Baswedan, Heru Budi Hartono Bersinergi Demi Integrasikan Angkutan Massal
Realisasi investasi asal negara Singapura nyatanya masih menguasai pada triwulan III/2022 ini, yaitu sebesar US$3,8 miliar yang diikuti oleh Tiongkok sebesar US$1,6 miliar; Jepang sebesar US$ 1,0 miliar; Hongkong RRT sebesar US$1,0 miliar; dan Malaysia sebesar US$0,9 miliar. Namun, jika diurutkan dalam peringkat 10 besar, Amerika Serikat, Korea Selatan, Belanda, Bermuda, dan Inggris juga termasuk dalam realisasi investasi tertinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar