Ayo Cegah Hipertensi dengan Cerdiktawa, Apa Itu?
Oleh: Dessy Widiyaristi, Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRI
Faktor pemicu terjadinya hipertensi
“ Beban pekerjaan yang berat juga tugas dan kewajiban sebagai istri berdampak pada peningkatan stress, kelelahan, mudah emosi dan cepat marah sehingga tekanan darah menjadi naik“ (Widya).
Kutipan tersebut diambil dari responden pekerja kantoran perempuan. Ternyata banyak faktor yang dapat menjadi pemicu hipertensi. Salah satunya karena tekanan pekerjaan yang tinggi atau beban kerja melebihi kapasitas, seringkali menimbulkan rasa cemas, gelisah, kurang konsentrasi, mudah emosi, cepat marah sehingga semua itu berdampak pada peningkatan stress saat usia muda. Stress adalah pemicu utama hipertensi. Adapun kondisi lingkungan kantor yang tidak sesuai akan berdampak pada kejadian hipertensi. Kebisingan sekitar kantor yang melebihi nilai ambang batas, intensitas cahaya ruang kerja yang terlalu gelap dan terlalu terang, kelembaban dan suhu ruang yang lebih tinggi atau rendah dari nilai ambang, Ventilasi ruang kantor untuk pertukaran udara yang tidak sesuai, jumlah debu yang melebihi nilai ambang batas karena ruang kerja jarang dibersihkan dapat menyebabkan resiko hipertensi dan keluhan kesehatan lainnya. Banyak masalah kesehatan yang ditimbulkan dari faktor lingkungan fisik yang tidak terpenuhi sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah keseluruh tubuh dan akibatnya dapat meningkatkan tekanan darah pada pekerja kantoran.
Menurut Utama, 2021 bahwa faktor keturunan atau genetik menjadi faktor pemicu kejadian hipertensi. Sekitar 70- 80% penderita hipertensi, ditemukan riwayat hipertensi dikeluarga.Kelompok orang yang memiliki faktor genetik hipertensi, pada saat umur 40-an mengalami peningkatan kenaikan tekanan darah dibandingkan saat usia mereka di 7 tahun. Sehingga seharusnya seseorang yang memiliki riwayat keturunan hipertensi dapat lebih waspada dan dijadikan alarm diri dengan menerapkan pola hidup dan kebiasaan sehat.
Apa itu Cerdiktawa?
Untuk upaya pencegahan hipertensi sejak usia muda, dapat menerapkan CERDIKTAWA secara konsisten yaitu :
• Cek kesehatan rutin seperti cek tekanan darah dan menjaga pola hidup sehat
• Enyahkan asap rokok, karena rokok sangat membahayakan bagi kesehatan
• Rajin aktifitas fisik, seperti olahraga ringan saat dikantor dan banyak gerak
• Diet seimbang, seperti mengatur konsumsi garam dan gula
• Istirahat cukup, agar tidak kelelahan dan tetap focus dalam beraktifitas
• Kelola stress dengan Terapi TAWA.
Factor lain yang mempengaruhi hipertensi adalah tingkat stress. Dalam keaadaan kondisi tubuh yang lelah, mengelola faktor stressor adalah hal yang paling penting karena menjadi salah satu faktor untuk menurunkan tekanan darah. Hal itu bisa dilakukan dengan mengikuti “Terapi Tawa“. Terapi tawa dilakukan dengan cara mengajak seseorang melakukan aktivitas tertawa dengan melibatkan perilaku dan gerakan tubuh yaitu dengan melakukan latihan teknik tawa untuk memunculkan tertawa alami lewat perilakunya sendiri tanpa adanya humor. Individu akan berlatih melakukan gerakan motorik dan suara tertawa, yang berakhir pada peningkatan kondisi fisiologis
Beberapa penelitian terhadap terapi tawa menunjukkan, bahwa terapi tawa memiliki dampak psikologis dan fisiologis, terkait stres, efikasi diri, dan tekanan darah. Seperti penelitian oleh psikolog UGM dan UNSRI bahwa Terapi Tawa memiliki peran dalam menyumbangkan pengontrolan tekanan darah dan penurunan kondisi stres, yang mana dijurnal tersebut menjelaskan peserta pada kelompok eksperimen terjadi penurunan dan adaptasi fisiologis tekanan darah setelah terapi berulang, sementara efek terhadap fisik yang langsung dirasakan adalah kondisi tubuh yang terasa segar, pegal-pegal dan pusing yang berkurang. Efek psikologis pun dirasakan salah satunya dengan meningkatnya emosi positif seperti perasaan senang, perilaku yang lebih bersemangat, dan dapat mengurangi atau mengalihkan pikiran dari permasalahan.
Berdasarkan informasi tersebut, banyak factor yang dapat mempengaruhi kejadian hipertensi dan betapa menakutkannya komplikasi akibat hipertensi jika dibiarkan saja. Oleh karena itu, pekerja kantoran dapat terlibat dalam upaya penurunan kejadian hipertensi dengan menerapkan cerdiktawa agar dapat hidup sehat lebih lama.
Penulis: Dessy Widiyaristi, Muhamad Chalid As shadiqy, Welnitadan Purnamaliya, Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRI
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: