Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop-UKM Komitmen Perkuat Promosi Bisnis Inklusif UMKM di Kawasan ASEAN

Kemenkop-UKM Komitmen Perkuat Promosi Bisnis Inklusif UMKM di Kawasan ASEAN Staf Ahli Menkop-UKM Bidang Hubungan Antar Lembaga Luhur Pradjarto yang juga Head of Delegation ACCMSME Indonesia. | Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) turut berpartisipasi dalam ajang The 5th ASEAN Inclusive Business Summit, 26-27 Oktober 2022, di Siem Reap, Kamboja, yang merupakan event dengan tujuan untuk mempromosikan bisnis inklusif, khususnya bagi UMKM di kawasan ASEAN.

The 5th ASEAN Inclusive Business Summit diorganisasi oleh The Ministry of Industry, Science, Technology and Innovation Kamboja, bekerja sama dengan ASEAN Secretariat, The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), Inclusive Business Action Network (iBAN), Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ), Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), dan OXFAM International.

Baca Juga: Lokapasar dan Ritel Modern Jadi Kunci Wujudkan UMKM Naik Kelas

"Event tersebut berfokus mempromosikan implementasi dari the Guidelines for the Promotion of Inclusive Business in ASEAN. Khususnya pada instrumen kebijakan dan mekanisme insentif investasi dari inclusive business," ucap Staf Ahli Menkop-UKM Bidang Hubungan Antar Lembaga Luhur Pradjarto yang juga Head of Delegation ACCMSME Indonesia dalam keterangan resminya, di Jakarta, Senin (31/10/20220).

Pada pertemuan tersebut, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga yang juga berpartisipasi sebagai pembicara pada panel diskusi mengatakan beberapa kunci utama dalam mendorong inclusive business di kawasan.

Pertama, coaching dan mentoring menjadi media untuk mendukung transisi usaha menjadi bisnis inklusif. Kedua, pentingnya transformasi digital dan green economy untuk bisnis inklusif dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

"Yang ketiga, pentingnya kemitraan antara UMKM dengan usaha besar dalam meningkatkan partisipasi UMKM ke dalam rantai pasok," ucap Luhur. Keempat, membangun entrepreneur inklusif dapat menjadi langkah utama untuk memulai bisnis inklusif.

Konsep bisnis inklusif sangat diperlukan, khususnya dalam upaya mendorong pengentasan kemiskinan ekstrem. Di mana, Indonesia telah meluncurkan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas pada 3 Oktober 2022.

"Berbicara inclusive business adalah berbicara bagaimana sebuah usaha dapat memiliki kesadaran untuk berdampak nyata terhadap Bottom of Pyramid (BoP) dalam menghadapi tantangan ekonomi global," kata Luhur.

Selanjutnya, dalam closing remarks pada penutupan The 5th Inclusive Business, Luhur menyampaikan bahwa membentuk Public-Private Partnership (PPP) sangat diperlukan. Sebab, selain kebijakan Pemerintah, sektor swasta memainkan peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan tangguh. Inovasi menjadi keniscayaan untuk pengembangan bisnis di semua sektor yang dapat berkontribusi dalam rantai nilai global.

"Dalam hal ini, model bisnis inovatif seperti inclusive business dapat menjadi solusinya," ucap Luhur.

Penyelenggaraan The 5th ASEAN Inclusive Business Summit ini dilaksanakan back-to-back dengan pelaksanaan ASEAN Inclusive Business Awards 2022. Kemenkop-UKM telah menominasikan Tenoon.id sebagai penerima award mewakili Indonesia.

Baca Juga: Kembangkan UMKM, Pemkot Depok Luncurkan Pelatihan Hingga Permudah Perizinan

Tenoon.id merupakan salah satu UKM yang tidak hanya berfokus pada inovasi produk kain tenun Indonesia, tetapi juga sebagai wadah berkreasi yang inklusif dengan menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat marginal dan komunitas difabel.

Berdasarkan alphabetical order yang telah disepakati di ASEAN dan guna mendukung spirit of ASEAN bahwa Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023. Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM juga akan menjadi tuan rumah The 6th Inclusive Business Summit.

Luhur kembali menegaskan, Kemenkop-UKM menyatakan siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan penguatan promosi inclusive business di Kawasan sebagai host The 6th Inclusive Business Summit.

"Beberapa mitra strategis di antaranya UNESCAP, iBAN, OECD juga telah menyambut baik dan menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM di bawah Keketuaan Indonesia ASEAN 2023 mendatang," ucap Luhur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: