Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Akan Ada Kekurangan dan Kelangkaan, SYL Tegaskan Stok Beras Tahun 2022 Aman

Tak Akan Ada Kekurangan dan Kelangkaan, SYL Tegaskan Stok Beras Tahun 2022 Aman Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa pasokan dan jumlah stok beras nasional tahun ini dalam kondisi aman. Dia juga menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan dan kekurangan hingga akhir tahun nanti.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), SYL menyebut bahwa stok beras di masyarakat sampai April 2022 mencapai 10,15 juta ton. Selain itu, dia juga menilai bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah seiring panen raya yang akan berlangsung pada musim rendengan ini.

Baca Juga: Kementan Masifkan Penggunaan Pupuk Organik, Alternatif Tingkatkan Produktivitas

"Puncak panen pertama kita itu Januari-April 18 juta lebih dan panen kedua sekitar Agustus 13 juta lebih. Itu setara berasnya 32 juta sekian dan yang kita makan kurang lebih 30 juta sekian. Artinya apa? Overstok kita cukup," kata SYL dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/10/2022).

Dia menuturkan, panen raya di Jawa Timur pada September-Desember tahun ini mencapai 1,15 juta ton; di Jawa Tengah mencapai 1,01 juta ton; Jawa Barat 1,5 juta ton; dan Sulawesi Selatan 1,6 juta ton. Dengan catatan tersebut, SYL berharap Bulog melakukan penyerapan hingga 1,5 juta ton dan pembelian di atas HPP.

"Jadi kalau ada yang bilang terjadi penipisan beras suruh datang ke Kementan dan akan sayan tunjukkan di mana tempatnya. Kan Bapak Presiden juga melakukan cek setiap minggu," katanya.

SYL menuturkan, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini mencapai 43 ribu ton atau meningkat dari stok beras rata-rata yang hanya 30 ribu ton. Dia pun berharap semua pihak membeli beras petani sebagai ungkapan terima kasih atas produksi yang dilakukan selama ini.

"Saya punya harapan para gubernur dan para bupati tidak hanya menunggu Bulog, tetapi juga masing-masing harus punya bufferstok. Mari kita segera beli beras rakyat, beras para petani sebagai rasa terima kasih kita yang mendorong mereka terus berproduksi," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Indonesia baru saja ditetapkan sebagai negara tropis terbaik dunia dalam melakukan sistem ketahanan pangan. Terbaru, Indonesia juga diberikan penghargaan FAO karena mampu mewujudkan swasembada beras selama 3 tahun berturut-turut.

"Jadi kita ini adalah negara tropis terbaik dalam melakukan sistem ketahanan pangan nasional. Tentu saja kita juga menjadi model dunia," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: