Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hartanya Rp106 Triliun, Miliarder Bank UOB Bersiap Ambil Alih Citibank di Asia Tenggara, Termasuk Indonesia

Hartanya Rp106 Triliun, Miliarder Bank UOB Bersiap Ambil Alih Citibank di Asia Tenggara, Termasuk Indonesia Kredit Foto: Citibank
Warta Ekonomi, Jakarta -

United Overseas Bank (UOB) yang dikontrol oleh miliarder Wee Cho Yaw baru saja melaporkan rekor laba bersih kuartal ketiga, berkat peningkatan pendapatan pinjaman, karena pemberi pinjaman terbesar ketiga di Singapura berdasarkan nilai pasar ini bersiap untuk menyelesaikan akuisisi bisnis perbankan konsumen Citibank di empat pasar Asia Tenggara.

Laba bersih bank tersebut naik menjadi SGD1,4 miliar (Rp15,4 triliun) pada kuartal ketiga, melonjak 34% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih melonjak 39% menjadi SGD2,2 miliar (Rp24,2 triliun) karena margin bunga bersih dan pertumbuhan pinjaman yang lebih tinggi, kata UOB. Saham bank naik sebanyak 3,3% pada perdagangan pagi di Singapura, memperpanjang kenaikan untuk hari kedua.

Melansir Forbes di Jakarta, Senin (31/10/22) meskipun suku bunga naik, UOB mengatakan bisnis hipoteknya tetap stabil selama kuartal tersebut dengan mencerminkan permintaan yang kuat di pasar perumahan Singapura.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Ramzi Musallam, Miliarder Wall Street yang Sukses Lewat Kejadian Tragis!

Harga rumah pribadi naik 3,8% dalam tiga bulan yang berakhir September dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya di tengah penjualan yang kuat dari proyek kondominium yang baru diluncurkan, data terbaru dari Urban Redevelopment Authority menunjukkan.

“Sementara ketidakpastian terus mengaburkan ekonomi global, kami berharap ekonomi ASEAN menunjukkan ketahanan dan menghindari resesi,” ujar CEO Wee Ee Chong dalam sebuah pernyataan.

Mencerminkan optimisme Wee, UOB mengatakan siap untuk menyelesaikan akuisisi waralaba perbankan konsumen Citibank di Malaysia dan Thailand bulan depan, sementara pengambilalihan operasi bank AS di Indonesia dan Vietnam akan diselesaikan pada akhir 2023.

Kesepakatan yang pertama kali diumumkan pada Januari dengan nilai SGD4,9 miliar (Rp54,1 triliun_ adalah ekspansi paling agresif UOB, menggandakan basis pelanggan bank Singapura menjadi lebih dari 5 juta di seluruh Asia Tenggara.

UOB didirikan pada tahun 1935 oleh ayah Wee Cho Yaw, Wee Khiang Cheng sebagai United Chinese Bank. Terlepas dari kepemilikannya di bank, Wee (93) memegang saham signifikan di perusahaan real estate termasuk UOL Group dan Kheng Leong.

Dengan kekayaan bersih USD6,8 miliar (Rp106 triliun), ia menduduki peringkat ke-9 dalam daftar 50 Orang Terkaya di Singapura yang diterbitkan pada bulan September.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: