Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh! Kalau Demokrat dan PKS Masih Ngotot Rebutan Posisi Cawapres Anies Bakal Fatal Nih: 'Layu Sebelum Berkembang'

Duh! Kalau Demokrat dan PKS Masih Ngotot Rebutan Posisi Cawapres Anies Bakal Fatal Nih: 'Layu Sebelum Berkembang' Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perebutan posisi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan disinyalir bakal membuat wacana koalisi antara Partai NasDem, Demokrat, dan PKS berjalan alot bahkan bisa bubar jalan. Hal ini diungkap oleh Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago.

"Koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS akan layu sebelum berkembang jika dua partai tersebut lebih mementingkan kadernya," ujar Arifki kepada GenPI.co, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga: Anies Baswedan Bertemu Aher di Markas PKS, Deal Soal Cawapres?

Arifki juga menyarankan Partai Demokrat dan PKS harus lebih memikirkan langkah besar dari pada mementingkan partainya sendiri. Menurut Arifki, ketiga parpol tersebut harus berpikir cepat dalam menentukan cawapres dengan bijak agar bisa menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.

"Agenda yang lebih besar bisa saja tidak tercapai jika Partai Demokrat dan PKS masih ngotot tawarkan kadernya sebagai cawapres," tuturnya.

Dia juga menduga PKS dan Demokrat sama-sama ingin mendapatkan dampak positif jika kadernya berhasil menembus gelanggang Pilpres 2024.

Baca Juga: Djayadi Hanan LSI: AHY Pilihan Cawapres Paling Tepat Bagi Anies

"Kepentingannya lebih kepada upaya kedua partai mendapatkan efek ekor jas atas pencalonan kadernya sebagai cawapres," ujar Arifki.

Seperti diketahui, sebelumnya Ketum Partai NasDem Surya Paloh memberikan izin kepada Anies Baswedan untuk mencari pasangannya sendiri. Menurutnya, hal tersebut lebih baik daripada memaksakan nama-nama tokoh yang tak memiliki kecocokan dengan mantan menteri pendidikan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: