Board Member Of Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Group Megain Wijaya mengatakan diperlukan adanya infrastruktur pasar karbon yang terorganisir dan baik.
Menurutnya, pasar karbon di sini menjadi salah satu hal yang diperlukan untuk dapat mendukung Indonesia guna mencapai target bauran energi baru terbarukan pada tahun 2050 sebesar 31 persen.
"Tentu saja, salah satu hal yang mendukung transisi energi adalah ketersediaan mekanisme pendanaan," ujar Megain dalam diskusi virtual, Senin (31/10/2022).
Baca Juga: Dirut PLN Beberkan Peran Penting Generasi Milenial Dukung Transisi Energi di RI
Megain mengatakan, pasar karbon adalah alat yang telah digunakan berbagai negara sebagai salah satu mekanisme pendanaan. Untuk jangka panjang, pasar karbon akan menjadi instrumen berbasis pasar yang penting bagi industri untuk mempercepat adaptasi energi terbarukan.
Selain itu, juga dapat sebagai sarana untuk memulihkan investasi bagi para pebisnis. Menurutnya, bisnis yang perlu membeli kredit dari karbon, tetapi tidak berinvestasi dalam memperbarui peralatan mereka akan melihat bahwa proses produksi lebih mahal untuk beroperasi.
"Mengingat, kebutuhan untuk membeli kredit untuk mengeluarkan lebih banyak gas rumah kaca yang belum dimitigasi atau dikendalikan dalam proses ini," ujarnya.
Megain menyebut terdapat lebih dari seribu perusahaan yang telah berkomitmen untuk mencapai karbon netral pada 2050 dan sesuai dengan Perjanjian Paris.
Namun, dalam kebanyakan kasus, perusahaan-perusahaan ini tidak akan dapat mengubah solusi teknologi mereka sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan lagi mengeluarkan gas rumah kaca.
"Sebaliknya, mereka harus membeli kredit karbon di pasar untuk mengimbangi rumah kaca mereka yang tersisa, emisi gas," ungkapnya.
Bukan hanya itu, Megain menilai bahwa pasar karbon berperan penting dalam memberikan insentif berbasis pasar bagi perusahaan yang dapat mengurangi emisi karbonnya melalui adopsi energi terbarukan.
"Bahkan secara garis besar menjadi dasar implementasi instrumen pembiayaan lingkungan yang inovatif, serta mendukung kinerja proyek atau kegiatan bisnis yang ramah lingkungan," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: