Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahli Epidemiologi: Daripada Tembak Sana-Sini, Lebih Baik Akui Saja Kalau BPOM Itu Lalai

Ahli Epidemiologi: Daripada Tembak Sana-Sini, Lebih Baik Akui Saja Kalau BPOM Itu Lalai Kredit Foto: Unsplash/Arpad Czapp

Lebih lanjut Masdalina Pane menjelaskan, sejumlah kasus GGAPA pada anak tidak berkaitan dengan pemberian obat. Masdalina malah menduga kasus GGAPA disebabkan oleh multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) pasca Covid-19 seperti 13 kasus di DI Yogyakarta hingga delapan kasus di Sumatera Utara.

"Saya kira wajar saja perusahaan obat protes tentang hal tersebut karena dibawa ke ranah pidana. Saya yakin mereka juga punya tim legal, jadi nanti pemerintah yang harus siap kalau sampai pada penuntutan tersebut," ujar Masdalina.

Baca Juga: Yarindo Dukung Polri dan BPOM Selidiki Tuntas Kasus Gagal Ginjal Akut

Sebelumnya, menurut data terakhir dari Kemenkes, hingga tanggal 31 Oktober 2022, telah tercatat sebanyak 159 kasus kematian pada anak-anak yang disebabkan oleh gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI). Adapun pasien yang meninggal didominasi oleh anak berusia 1-5 tahun dengan total mencapai 106 kasus.

"Kematian ada 159 (kasus), terbanyak di kelompok umur 1-5 tahun sebanyak 106 anak. Sampai dengan tanggal 31 Oktober 2022, tercatat juga 304 kasus yang tersebar di 27 provinsi. Secara detail yang 10 besar provinsi terbanyak (termasuk) DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: