Kemenprekraf Gelar Coaching Clinic KreatIPO bagi 60 Pelaku Parekraf Kota Bogor
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Coaching clinic atau bimbingan singkat dalam bentuk pelatihan bagi 60 pelaku sektor pariwisata dan ekonomi terkait cara melantai di bursa efek guna mencari alternatif pembiayaan melalui skema Initial Public Offering (IPO) di Kota Bogor, Jawa Barat.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Manurung menjelaskan, Kemenparekraf berinisiatif mempertemukan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dengan alternatif sumber pembiayaan nonperbankan melalui skema pembiayaan pasar modal.
Saat ini, kata Henky, pasar modal dibanjiri jutaan investor ritel. Menurut Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor ritel pasar modal telah menembus 8,62 juta investor per April 2022. Jumlah ini naik 15,11% dibandingkan akhir Desember 2021 (year-to-date/ytd) atau sebanyak 7,48 juta investor.
"Potensi dan peluang yang begitu besar dari pasar modal ini diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha parekraf untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama IPO," ujarnya.
Kegiatan Coaching Clinic KreatIPO merupakan Program kerja sama antara Kemenparekraf dengan Bursa Efek Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pelaku usaha parekraf agar mengakses sumber pembiayaan melalui skema IPO sehingga bisnis atau usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang dijalankan dapat scaling-up dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana mengatakan Kota Bogor merupakan kota keempat tempat digelarnya kegiatan Coaching Clinic KreatIPO tahun 2022 setelah sebelumnya Kota Tangerang, Surabaya, dan Bandung.
"Untuk di Kota Bogor ini dihadiri oleh 60 peserta pelaku usaha yang bergerak di sektor parekraf. Kami harap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat mengetahui lebih dalam terkait alternatif pembiayaan melalui skema IPO," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: