Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres: Master Plan Industri Halal Indonesia 2022-2029 Dapat Terwujud

Wapres: Master Plan Industri Halal Indonesia 2022-2029 Dapat Terwujud Kredit Foto: Humas Wapres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia ditargetkan memiliki Master Plan Industri Halal Indonesia 2022-2029. Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengatakan, master plan tersebut penting guna menyatukan kepentingan para pemangku industri halal, serta menjembatani sektor rill industru halal dan sektor keuangan syariah di Indonesia.

Karenanya, pemerintah melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah bersama seluruh pemangku kepentingan berikhtiar mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia pada 2024.

Baca Juga: Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi, Wapres Harap Ratifikasi CEPA Indonesia-PEA Segera Tuntas

"Jadi tidak berdiri sendiri, tetapi selaras dengan rencana induk dan kebijakan industri nasional," kata Wapres dalam sambutan saat membuka secara daring JHF ke-2 yang berlangsung di area Jogja Expo Center, Kabupaten Bantul, Kamis (03/11/2022).

Wapres menyatakan, transformasi ekonomi dan keuangan syariah dapat ditempuh melalui empat pilar selain industri halal: pengembangan jasa keuangan syariah, dana sosial syariah, bisnis dan kewirausahaan syariah, serta ekosistem halal yang mendukung. Maka, dengan terintegrasinya master plan agenda pembangunan nasional maupun daerah dapat berdampak pada tranformasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

"Meluasnya gaya hidup halal di tingkat global telah mendorong sektor industri halal bergiat memenuhi kebutuhan ini. Halal bukan lagi sebatas label atau pemenuhan kaidah agama, melainkan juga pemenuhan standar kesehatan, serta kualitas barang dan jasa konsumsi," jelas Wapres, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Dalam hal ini, potensi industri halal di wilayah Yogyakarta terbilang besar. Saat ini ada lebih dari 300 ribu UKM menurut data Dinas Koperasi dan UMKM. Namun, usaha kecil dan menengah (UKM) yang sudah tersertifikasi halal baru sekitar 0,1% atau 370 UKM.

Untuk itu, Wapres meyakini sektor industri halal di wilayah Yogyakarta akan melonjak pesat dengan dorongan dan kepedulian banyak pihak. Tidak terkecuali MES DIY yang telah menghadirkan kegiatan seperti JHF dalam rangka menyediakan ekosistem halal yang ramah UMKM.

"Yogyakarta dikenal dengan beragam potensi wisatanya, baik kuliner, fesyen batik, kerajinan, maupun produk industri kreatif lainnya. Saya sungguh gembira menyaksikan perkembangan industri halal di Yogyakarta yang kian marak," terang Wapres.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: