Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Road Test Selesai, B40 Bisa Segera Diimplementasikan

Road Test Selesai, B40 Bisa Segera Diimplementasikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan sambutan saat pembukaan kegiatan G20 Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM) di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (2/9/2022). | Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf/POOL
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyelesaikan uji jalan (road test) penggunaan bahan bakar B40 pada kendaraan bermesin diesel. Setelah ini, Pemakaian Bahan Bakar Nabati (BBN) khususnya biodiesel diharapkan sebagai upaya strategis untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) sekaligus meningkatkan bauran energi baru terbarukan di Indonesia.

"Pertama, saya senang perfoma B40 bisa merespons kebutuhan energi kendaraan. Kedua, emisinya bisa turun karena pemanfaatan Bioenergi makin tinggi. Kita patut bersyukur negeri kita ini memberikan potensi sumber energi yang banyak," ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM, Jumat (4/11).

Baca Juga: Percepat Penyerapan Sawit, BPDPKS Dukung Implementasi B40

Arifin menambahkan, pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan sumber-sumber energi yang ada di Indonesia. Saat ini, kata Arifin, merupakan waktu yang tepat untuk pengembangan energi baru terbarukan untuk mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri yang selama ini dipenuhi melalui impor.

"Kita bayangkan sekarang produksi minyak kita kira-kira 650.000 barel per hari, sedangkan kebutuhan kita 1,3 juta barel per hari. Apa jadinya kalau kita tidak bisa beli yang 650 ribu barel karena tidak ada pasokan. Apalagi kemampuan kita itu cuma 50%, separuhnya kebutuhan kita dipenuhi dari minyak impor," kata Arifin.

Arifin juga mengatakan, ekosistem dunia persawitan sudah berjalan untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil dan Indonesia memiliki kemampuan untuk dengan luas lahan yang tersedia. Selain sawit, sumber energi lain yang juga sedang dikembangkan adalah ethanol.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana menambahkan, dari target 50.000 km, tersisa 6.000 km lagi dan jika sudah selesai maka akan didapat kesimpulan final test yang menjadi rujukan.

"Hasil test pada bagian-bagian kritis kendaraan dapat beroperasi mulus tanpa mogok, blocking di filter tidak terjadi. Ini agak beda dengan sebelumnya. Sebelumnya kita ikuti aturan tiap 10.000 km ganti. Jadi ini kita mau tahu sebetulnya dia habisnya kapan. Jadi itu di angka 22.000 km atau 23.000 km gitu. Jadi ini sudah terbukti tidak ada blocking. Kemudian dari sisi apakah dia tahan dingin, udah test di Dieng. Jalan, satu detik langsung hidup. Jadi yang krisis-krisis dingin, kemudian filter blocking, kemudian beroperasi normal ini sudah terbukti," jelas Dadan.

Selain persiapan teknis di mesin kendaraan untuk bisa diterapkan sebagai bahan bakar B40, pemerintah juga akan memastikan ketersedian infrastruktur dari Pertamina dan badan usaha lain terkait fasilitas blending-nya mencukupi kebutuhan atau tidak. Dadan juga menjelaskan, mengenai ketercukupan pasokan BBN untuk B40, yang diperkiran dibutuhkan sekitar 15 juta kL, direncanakan pada 2023 mendatang akan disiapkan dua pabrik baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: