Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko Tegaskan Ekonomi Indonesia Mampu Bertahan di Tengah Resesi Dunia

Moeldoko Tegaskan Ekonomi Indonesia Mampu Bertahan di Tengah Resesi Dunia Kredit Foto: KSP

Panglima TNI 2013-2015 ini juga mengungkapkan, pada 2023, APBN akan berperan sebagai peredam kejut (shock absorber) dan digunakan seefektif mungkin untuk pengendalian inflasi, menjaga daya beli, dan menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia. "Mulai 2023 kita akan kembali ke defisit anggaran maksimal tiga persen terhadap PDB, seperti sebelum pandemi Covid-19," jelas Moeldoko.

Sebagai informasi, ekonomi Indonesia tumbuh 5,4% di Kuartal II dan diproyeksikan berada di atas 5,5 persen pada Kuartal III. Indikator dari sisi konsumsi seperti indeks penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen maupun dari sisi produksi seperti PMI Manufaktur, juga masih memberikan sinyal positif.

Baca Juga: Upaya Ciptakan Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru, Suahasil: Bangun Infrastruktur!

Dari sisi eksternal, neraca dagang surplus 29 bulan berturut-turut. Per akhir September 2022, Neraca Pembayaran surplus sebesar US$39,9 miliar. Sementara, cadangan devisa berada di level US$130,8 miliar, dapat membiayai 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri
pemerintah.

Adapun terkait dengan inflasi, per Oktober turun di level 5,7% (year on year) dari sebelumnya 5,9% (year on year). Secara bulanan justru terjadi deflasi 0,11% yang utamanya bersumber dari deflasi di sektor makanan dan minuman sebesar 0,97 persen. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada penyesuaian harga BBM bersubsidi, harga-harga kebutuhan pokok masyarakat masih terkendali.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: