Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Multi Manfaat Program Pengelolaan Sampah PHM di TPAS Manggar Jadi Sumber Energi Ramah Lingkungan

Multi Manfaat Program  Pengelolaan Sampah PHM di TPAS Manggar Jadi Sumber Energi Ramah Lingkungan Kredit Foto: Pertamina Hulu Mahakam

"Warga kami sangat merasakan manfaat besar penggunaan gas  methana dari sampah ini, salah satunya menghemat biaya hidup. Warga kami tidak terkena dampak inflasi karena tingginya harga energi,” ujar Deddy.

Iuran penggunaan gas methana yang sangat murah, yaitu Rp10 ribu per bulan, lanjut Deddy,  jadi pendorong banyak rumah tangga yang menggunakan gas methana. Warga menggunakannya  untuk  berbagai keperluan, mulai dari memasak hingga mandi air hangat di rumah, termasuk usaha rumah tangga di lingkungan Kelurahan Manggar.

“Penghematannya luar biasa. Coba kalau menggunakan elpiji 3 kg. Harga di sini Rp30 per tabung. Sebulan bisa tiga tabung. Artinya bisa Rp90 ribu. Dengan  penyaluran gas methana melalui pipa dari TPAS Manggar,  hanya Rp120 ribu saja. Itu setahun,” ujarnya.

Suyono, Pengelola Program WASTECO,  sangat berharap ke depan jumlah rumah tangga yang memanfaatkan gas methana akan bertambah setiap tahunnya. Salah satu caranya adanya dengan menambah jumlah pengusaha baru di wilayah Manggar agar pemanfaatan gas methana menjadi lebih besar. “Dari jumlah sampah yang masuk, bisa menghasilkan 737.999 m3 per tahun gas methana dari potensi 1,5 juta m3 per tahun. Namun dari jumlah tersebut baru sekitar 500 ribuan m3 yang mampu disalurkan ke masyarakat untuk menjadi gas pengganti LPG,” katanya

Dia menyebutkan pada 2023 Kelurahan Manggar berharap menjadi rujukan kampung mandiri energi terbarukan dan menjalin lebih banyak mitra strategis melalui program WASTECO. Karena itu, beberapa inisiasi pembentukan dan pengembangan masyarakat dilakukan untuk membuat usaha rumahan yang bisa menambah nilai ekonomi masyarakat.

“Kami ada beberapa kelompok di sini, salah satunya adalah kelompok pengelola gas methana TPAS Manggar dengan berbagai unit usaha  dan bank sampah gas methana,” ujar  kelahiran Magetan, Jawa Timur, 53 tahun silam ini.

Karti, Ketua Kelompok Pengelola Gas Methana TPAS Manggar, mengaku sejak pandemi jumlah UMKM yang terbentuk di Kelurahan Manggar makin bertambah. Permintaan akan produk yang dihasilkan jumlah meningkat. "Terbaru, ada ibu-ibu di desa kami yang mencoba membuat usaha mantau (makanan khas Balikppapan)," katanya.

Rasum Setiawan, Ketua Kelompok Bank Sampah Gas Methana, bersyukur atas kehadiran PHM di Kelurahan Manggar karena telah memfasilitasi penyediaan bangunan untuk kelompok. Berlokasi tak jauh dari kantor Kelompok Pengelola Gas Methana TPAS Manggar, tempat aktivitas kelompok Bank Sampah Gas Methana dibangun oleh PHM. Luas areal bangunan untuk aktivitas keseharian bank sampah sekitar 3,5 X 5 meter. 

Menurut Rasum, Bank Sampah Gas Methana Manggar baru beroperasi Oktober 2022. Bank Sampah juga bagian dari program WASTECO. Jumlah anggota yang menabung sampah baru beberapa orang. Mereka menyetor sampah organik dan anorganik yang dihargai Rp1000 per kilogram. “Kami menjualnya ke pengepul Rp1.500 per kg,” jelas Rasum.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: