Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Hulu Mahakam Catatkan Rekor Kegiatan Pengeboran Terpanjang dan Tercepat

Pertamina Hulu Mahakam Catatkan Rekor Kegiatan Pengeboran Terpanjang dan Tercepat Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Kalimantan mencatat dua rekor baru, yakni pengeboran terpanjang sedalam 3.346 meter dalam satu kali rangkaian, dan pengeboran tercepat mencapai 40,6 meter per jam dalam kegiatan pengeboran offshore di South Mahakam. 

General Manager PHM, Krisna mengatakan, dengan prestasi ini, PHM dapat melakukan penghematan waktu dan biaya pengeboran yang berdampak pada penurunan biaya operasi migas perusahaan.

Menurutnya, keberhasilan pengeboran ini dapat mengeliminasi potensi hilangnya lumpur pengeboran serta meningkatkan potensi temuan minyak dan gas di zona reservoir, yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. 

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Bersama Mitra Akuisisi Wilayah Kerja Bunga dan Peri Mahakam

“Perusahaan terus menerapkan beragam inovasi dan teknologi dalam menjalankan operasi dan bisnis migas perusahaan, salah satunya dalam kegiatan pengeboran, dengan menjalankan praktik-praktik terbaik di industri migas nasional dan dunia,” ujar Krisna dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (14/3/2023). 

Krisna mengatakan, prestasi pengeboran terpanjang ini menggunakan Rig Hakuryu-14 di sumur JM-101.G1, lapangan Jempang Metulang, South Mahakam, dengan interval lubang (hole section) 8,5 inch. 

Sementara laju pengeboran (On Bottom Rate of Penetration /OB ROP) tercepat terjadi di sumur JM-101.G1 yang mencapai OB ROP 40,6 meter per jam. Kecepatan ini meningkat 150% dari rerata kecepatan pengeboran sebelumnya di platform JM-1 yang berada di kisaran OB ROP 15 meter per jam. 

Selain itu, PHM juga mencatat rekor rekor milling operation tercepat di sumur JM-107.G1. Dibor dengan casing 9-5/8”, milling operation JM-107.G1 hanya memakan waktu 2,5 jam.

Menurutnya, pencapaian ini terwujud atas kolaborasi dan sinergi yang harmonis antara perusahaan serta mitra kerja, termasuk dalam penerapan inovasi dan teknologi yang diperlukan untuk mencapai keunggulan operasi.

Dalam pengeboran di Hakuryu-14 ini diterapkan inovasi dari proyek Maxi Drill berupa pemanfaatan Motorized Rotary Steerable System (RSS) pada Bottom Hole Assembly (BHA), yang menggunakan mata bor yang sesuai dengan kondisi formasi.

"Inovasi juga dijalankan dengan pengoptimalan parameter pengeboran yang berdampak terhadap peningkatan performa pengeboran," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: