Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Sumatera Utara membantah pihaknya mendukung Anies Baswedan, melalui ketuanya, Dedy Muritz W. Simanjuntak MACE, M.Th meluruskan kalau sebenarnya lembaganya telah dicatut namanya saat kehadiran Anies di Kota Medan pada 4-5 November 2022.
Kedatangan Anies diikuti dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat di Medan. Termasuk tokoh agama Kristen yang mengatasnamakan Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI).
Ketua MUKI Sumatra Utara Dedy Muritz W Simanjuntak mengaku sikap MUKI sangat jelas tidak terlibat dalam aktivitas yang berkaitan dengan pencalonan Anies.
"Saya mengecam pihak-pihak yang mengatasnamakan MUKI pada saat kedatangan Anies ke Medan. Sikap MUKI sudah sangat jelas yaitu tidak terlibat dalam semua aktifitas yang berkaitan dengan pencalonan Anies Baswedan. Jika ada pihak tertentu yang mengatasnamakan MUKI, sudah bisa dipastikan itu bukan sikap MUKI yang sah dan resmi," ungkap Dedy dalam keterangan persnya.
Dedy mengecam adanya aksi pencatutan nama MUKI secara sepihak dan mengaitkan dukungan terhadap Anies.
"MUKI menganut politik kebangsaan dan berdiri serta berjuang untuk keutuhan NKRI. Setelah kita mendengar masukan dari banyak pihak dan melihat dinamika Pilkada DKI 2017, kita putuskan untuk keluarkan surat aspirasi tersebut,"kata Dedy.
Dedy menjelaskan bahwa kriteria pemimpin Nasional mendatang sudah sangat jelas yaitu tidak diskriminatif, tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, antar golongan, ras dan agama. Dan itu sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila.
Dedy memastikan MUKI tidak akan ikut dalam politik praktis dan tak berpihak kepada salah satu calon presiden yang akan maju di pilpres 2024 mendatang. Langkah yang dilakukan MUKI Sumatra Utara menurut Dedy hanya sekadar mengedukasi masyarakat agar dapat memilih calon pemimpin yang memiliki rekam jejak baik dan menghargai keberagaman yang ada di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: